CARITAU PONTIANAK – Kombes Jansen A Panjaitan, Kabid Humas Polda Kalbar mengatakan tindakan tegas terpoaksa dilakukan anggota Brimob setelah warga yang diduga mencuri kelapa sawit justru berusaha merebut senjata anggota Brimob tersebut.

"Bahkan terdapat salah satu anggota BKO Brimob Polda Kalbar yang terkena pukulan di bagian kepala sebelah kiri atas nama Briptu Sandy Biantoro untuk selanjutnya dilakukan visum," kata Kombes Jansen Panjaitan, di Pontianak, Sabtu (28/5/2022) malam.

Menurut Kombes Jansen, anggota BKO Brimob melakukan langkah penegakan hukum karena warga berusaha merampas senjata anggota yang sedang melakukan tugas.

Sementara warga yang terkena tembakan peluru hampa adalah Ji'i dan Suharjo merupakan DPO (daftar pencarian orang) Polres Ketapang nomor 23/IV.RES.1.8/2022/RESKRIM-IV dengan Laporan Polisi Nomor LP/B/162/IV/2021/ SPKT tanggal 19 April 2021 atas dugaan tindak UU Perkebunan pasal 107 Jo pasal Pencurian.

"Anggota telah melakukan imbauan agar oknum warga jangan melakukan panen di wilayah perkebunan perusahaan dan meminta Ji'i menyerahkan diri," ujarnya.

Namun imbauan tidak diindahkan sehingga dilakukan penangkapan.

Sebelumnya beredar video dan foto melalui media sosial yang diduga perselisihan antara warga dengan aparat penegak hukum di Ketapang, yakni kejadian di perkebunan sawit PT EHP Desa Segar Wangi, Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Sabtu siang.

kabar yang beredar, ada warga yang menjadi korban kekerasan saat saling klaim lahan perkebunan antara warga dan pihak perusahaan PT EHPt.

Polisi ikut mengamankan karena sawit yang dipanen dianggap milik PT EHP berdasar sertifikat hak guna usaha (SGHU) perusahaan.

Sementara warga yang memanen beranggapan milik pribadi karena mereka memiliki sertifikat hak milik (SHM). Akibat saling klaim hak milik terjadilah keributan antara warga dan aparat.(HAP)