CARITAU PADANG - Politeknik Negeri Padang (PNP), Sumatera Barat menegaskan, 14 mahasiswanya yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi tidak dalam rangka mengikuti program kampus.
"Sepengetahuan saya tidak (bukan program kampus)," kata bagian Kemahasiswaan PNP Siswanto di posko pencarian Nagari Batu Palano, Kabupaten Agam, Selasa (5/12/2023).
Siswanto menyebutkan belasan mahasiswa tersebut diketahui berinisiatif mendaki Gunung Marapi yang erupsi pada Minggu (3/12/2023).
"Inisiatif, karena di sana ada senior dan junior," kata Utih sapaan akrabnya.
Oleh karena itu, dikutip dari Antara, ia menegaskan 14 mahasiswa yang mendaki Gunung Marapi bukan mengikuti kegiatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) PNP.
"Jadi, saya tegaskan ini bukan bagian dari program kampus," tegas dia.
Untuk memaksimalkan pencarian korban, Siswanto mengatakan para mahasiswa yang tergabung dalam UKM Mapala PNP ikut serta membantu evakuasi korban.
Informasi sementara, tiga dari 14 mahasiswa PNP dinyatakan meninggal dunia pasca erupsi Gunung Marapi. Ketiga korban telah dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi menggunakan ambulans untuk proses identifikasi.
Sebelumnya, Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Kota Padang Abdul Malik mengatakan tiupan abu vulkanik menjadi salah satu faktor penghambat tim gabungan dalam mengevakuasi para korban Gunung Marapi.
"Untuk hambatan sudah ada lima kali erupsi hingga pukul 11.00 WIB. Tadi abu vulkanik juga turun hingga sampai ke kaki gunung dan membuat jarak pandang tim jadi terganggu," kata Abdul Malik. (IRN)
gunung marapi gunung marapi meletus letusan gunung marapi sumatera barat padang erupsi marapi
Imigrasi Pamekasan Jatim Pulangkan Dua WNA Malaysi...
Personel Yonif 721 Makassau Perbaiki Jalan Lintas...
Pelatihan Smartphone Fotografi Bagi Perempuan di S...
Sheffield United Tim Pertama Terdegradasi dari Lig...
Elite Partai Golkar Umrah, Syukuri Hasil Pemilu 20...