CARITAU SURABAYA - PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) melalui Unit Pembangkitan (UP) Gresik menghadirkan inovasi di bidang pendidikan, yaitu PJB Class sebagai program kerja sama antara pemerintah, industri serta institusi pendidikan yang berfokus pada jurusan ketenagalistrikan.
“PJB Class adalah inovasi yang dapat mendorong terciptanya siswa SMK yang siap kerja di industri ketenagalistrikan,” kata Direktur Utama PJB, Gong Matua Hasibuan, Jumat (10/11/2021).
Gong Matua menyebutkan PJB Class merupakan kegiatan pembelajaran tentang skema dan proses bisnis pengelolaan pembangkit pada umumnya dan skema pengelolaan mesin, listrik, pemeliharaan dari 13 tenaga ahli PJB kepada siswa PJB Class.
“Inovasi ini akan secara langsung berdampak positif bagi sosial, lingkungan, dan ekonomi pesertanya. Kami harapkan program ini dapat diadaptasi di seluruh unit pembangkit yang ada di Indonesia,” katanya.
Kehadiran PJB Class ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pandangan terhadap SMK yang membuat lembaga pendidikan ini masih menjadi pilihan nomer dua. Selain itu, berdasarkan data BPS 2021, tingkat pengangguran terbuka dari lulusan SMK (11,13%) lebih tinggi bila dibandingkan dengan lulusan SMA (8,55%).
PJB Class menyempurnakan program Akademi Komunitas PJB yang telah dilaksanakan sebelumnya pada tahun 2012-2016.
Menyempurnakan kegiatan tersebut, kini telah disusun matrikulasi PJB Class yang mengacu pada SLK Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM. Lulusan PJB Class mendapatkan sertifikasi Kompetensi level 1 dari Dirjen Ketenagalistrikan.
“Keberhasilan Program PJB Class direspon baik oleh perusahaan-perusahaan sejenis yang juga membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas dan bersertifikat untuk dijadikan sumber pembelajaran entitas. Beberapa perusahaan dan instansi telah melakukan studi banding ke PT PJB UP Gresik dan membuat program serupa,” papar Gong.
Dampak Positif Sosial Ekonomi
Program ini tidak saja berpengaruh positif pada bidang pendidikan, namun juga memiliki peranan dalam peningkatan kompetensi dan ekonomi para pesertanya.
SMK 1 PGRI Gresik merupakan salah satu peserta PJB Class yang telah merasakan dampak positifnya. Seiring dengan meningkatnya brand image SMK PGRI 1 Gresik, kini telah dibuka 2 jurusan baru terkait pembangkitan, yaitu: Teknik Instalasi Tenaga Listrik dan Teknik Pembangkitan Tenaga Listrik.
Hal ini juga didorong oleh tersedianya fasiltas alat praktek kerja yang mampu meningkatkan kualitas mutu siswa. Sebanyak 73% alumni PJB Class telah diterima untuk bekerja di perusahaan.
Program ini turut serta meningkatkan perekonomian tidak saja bagi siswanya, namun juga terhadap gurunya seiring dengan meningkatnya kompetensi dan keahlian, siswa yang telah lulus dan bekerja rata-rata menerima gaji yang lebih layak.
“Tentunya hal ini sangat berdampak secara ekonomi dan sosial mengingat sebanyak 43% Alumni PJB Class berasal dari keluarga prasejahtera yang kini telah berdaya,” kata Gong Matua bangga.
Tahun ini, selain PJB Class ada tiga program empowerment CSR lainnya yang diajukan, yakni Daun Sustainable Village (Bidang Lingkungan); Poli Hatra dan Café Jamu Jampi (Bidang Kesehatan); dan Pijar Berdaya (Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya). PJB Class merupakan salah satu program CSR unggulan di bidang Pendidikan yang diajukan UP Gresik dalam PROPER Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2021. (HAP)
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024