CARITAU JAKARTA - Solois rock, Aldrian Risjad merilis debut album penuh perdananya bertajuk ‘Jangan Padam’. Album tersebut menjadi penanda eksistensi di skena musik rock Indonesia.
Jika semua musisi muda selalu memimpikan lahirnya album perdana mereka, bagi Aldrian Risjad, kelahiran album Jangan Padam ini memiliki makna yang lebih istimewa. Peraih AMI Awards untuk kategori Artis Solo Pria/Wanita Rock/Rock Instrumentalia Terbaik tersebut mendeskripsikan album ‘Jangan Padam’ sebagai bentuk "pertaruhan" terbesar di dalam karir bermusiknya.
"Terus terang saja, banyak hal yang aku 'pertaruhkan' lewat album Jangan Padam ini," tutur Aldrian Risjad.
"Album ini memendam berbagai macam 'pertaruhan' dari segi kreativitas, dari segi emosi, dari segi personal, dan bahkan dari segi finansial. Aku memahami betul bahwa terdapat ekspektasi besar yang siap menyambut kedatangan album ini, baik ekspektasi dari luar maupun ekspektasi dari diri saya sendiri. Terlebih lagi, tema yang aku usung di album ini bisa dibilang cukup 'belantah'," ujarnya, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (29/9/2023).
Terdiri dari 10 lagu, album ‘Jangan Padam’ secara konsisten dan ‘blak-blakan’ memposisikan Aldrian Risjad sebagai "sang pemimpi" yang berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang "pujaan massa". Impian yang menurutnya besar, namun nyaris mustahil untuk dimanifestasikan.
Dirilis di bawah naungan label Sun Eater, ‘Jangan Padam’ turut melibatkan kontribusi produksi dari sosok kontemporer seperti Ahmad Ilyas, Enrico Octaviano, Luthfi Adianto, dan VTLS.
Dengan narasi yang terdiri dari separuh otobiografi dan separuh dongeng urban, Aldrian Risjad pun mengakui bahwa album ‘Jangan Padam’ menghadirkan ketelanjangan emosi yang belum pernah dia eksplorasi sebelumnya.
"Terdapat keseimbangan yang cukup kompleks yang hendak aku capai sepanjang penggarapan album ini," lanjut Aldrian Risjad, yang sebelumnya pernah merilis mini album yang bertajuk ‘Interrobang’ pada tahun 2020.
"Di satu sisi, aku bertekad untuk menuturkan seluruh perjuangan hidup aku secara apa adanya di album ini. Namun, di sisi lain, aku harus memastikan bahwa setiap lagu di album ini bisa menciptakan resonansi dengan setiap pendengar yang pastinya memiliki perjuangan hidup yang berbeda-beda. Di sini, aku berusaha menjamin bahwa faktor 'kejujuran' dan faktor 'karisma' senantiasa berimbang," tambahnya.
"Bila boleh aku ringkas, dari segi narasi, album ‘Jangan Padam’ ini menceritakan tentang ketegangan yang terjadi antara 'ekspektasi' dan 'realita'," kata Aldrian Risjad.
Lagu penutup di album ini, ’Bayang Dalam Cermin’, dipilih Aldrian Risjad sebagai focus track karena keyakinannya bahwa lagu tersebut sanggup "menghabisi " hati dan emosi para audiens.
"Dari semua lagu yang ada di album ini, 'Bayang Dalam Cermin' memang adalah lagu yang paling menguras emosi. Aku juga melihat lagu ini paling merefleksikan sudah seperti apa tumbuh kembangku sebagai seorang solois, penulis lagu, sekaligus produser musik. Melahirkan lagu ini merupakan sebuah pencapaian pribadi bagiku," ujarnya.
Saat ini album ‘Jangan Padam’ oleh Aldrian Risjad yang dirilis di bawah label musik Sun Eater dan bisa didengarkan di semua digital streaming platform (DSP). (IRN)
Baca Juga: Menyambut 1 Dekade Perjalanan Bermusiknya, Nowela Merilis Single "Bertahan"
Baca Juga: Ndarboy Genk Cerita Pengalamannya saat Jadi Ojol di Lagu "Modal Percoyo"
sun eater Aldian Risjad musik baru rilisan terbaru musik rock Album Jangan Padam
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...