CARITAU YERUSALEM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanhayu mengumumkan untuk menghentikan penerobosan pemukim Israel ke Kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur. Selain itu, dia melarang warga Yahudi mendatangi tempat suci ketiga umat Islam itu sampai akhir bulan Ramadan.

Keputusan itu diambil setelah 'penilaian komprehensif' tentang situasi keamanan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang dihadiri oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir bersama dengan para kepala Departemen Pertahanan dan layanan keamanan.

Baca Juga: Aksi Solidaritas Seni untuk Palestina

"Pengunjung dan turis Yahudi dilarang naik ke Temple Mount [kompleks Masjid Al-Aqsa] hingga akhir Ramadhan," kata Netanhayu, dikutip Anadolu Agency, Rabu (12/4/2023).

Keputusan pelarangan warga Yahudi tersebut diambil setelah Israel 'dikecam' berbagai kubu imbas serangan petugas ke Masjid Al Aqsa, pekan lalu.

Kendati demikian, Netanyahu juga memerintahkan badan-badan keamanan untuk menyiagakan cukup pasukan untuk menjaga Tembok Ratapan yang berada di bawah Temple Mount agar Yahudi tetap bisa berkunjung.

Sementara itu, Ben Gvir memandang keputusan tersebut sebagai kesalahan serius yang tidak akan membawa perdamaian. Bahkan, dia menyebut bakal ada risiko lebih besar terkait situasi keamanan lebih lanjut.

Diketahui, ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina setelah pasukan Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur dan secara paksa memindahkan jamaah minggu lalu.

Serangan Israel di masjid memicu tembakan roket dari Jalur Gaza dan Lebanon, dengan Israel membalas dengan serangan udara dan artileri.

Bagi umat Islam, Al-Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia. Orang Yahudi, pada bagian mereka, menyebut daerah itu Temple Mount, dengan mengatakan bahwa itu adalah situs dua kuil Yahudi kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Itu menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. (RMA)

Baca Juga: Aksi Bela Palestina di Bandung