CARITAU CHICAGO – Perayaan memperingati Hari Kemerdekaan Amerika Serikat atau Fourth of July berubah menjadi kekacauan berdarah saat pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah parade yang diikuti keluarga-keluarga di Highland Park, Chicago pada Senin (4/7/2022) waktu setempat.
Tembakan yang dilepaskan dari atap bangunan itu menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 36 orang.
Sara Hainsfurther (36), penduduk Highland Park yang menghadiri pawai bersama keluarga, mengatakan bahwa dia telah menghadiri pawai hampir setiap tahun sejak masih kecil dan baru kali ini terjadi kekacauan.
"Bahkan tidak sampai lima menit, tak lama kemudian, polisi dan truk pemadam kebakaran dari parade lewat. Saya mendengar dor, dor, dor…," papar Hainsfurther.
"Ibu saya berkata 'wow, itu sangat keras' dan saya melihat apakah itu senapan karena Anda tahu kadang-kadang mereka saat parade menggunakan senjata tua. Suara itu tidak berhenti-berhenti, lagi-lagi berbunyi dor, dor, dor… dan saya berbalik dan saya berkata itu tembakan senjata, lari!! teriaknya.
Setelah penembakan massal di Highland Park, banyak lokasi di pinggiran kota Chicago membatalkan perayaan yang biasanya diwarnai musik dan kembang api.
Bayi-Bayi Menangis
Seorang pria lain mengatakan, tembakan awalnya terdengar seperti kembang api, namun segera diikuti kepanikan dan kekacauan.
"Kedengarannya seperti kembang api yang meledak," kata Richard Kaufman yang berdiri di seberang jalan tempat pria bersenjata melepaskan tembakan.
Kaufman yang pensiunan dokter mengatakan, dia mendengar sekitar 200 tembakan.
"Itu sebuah penyerbuan. Bayi-bayi menangis. Orang-orang menunduk untuk berlindung. Orang-orang berlumuran darah tersandung satu sama lain," katanya.
Jalan utama di Highland Park seperti dirilis Reuters via Antara, menjadi tempat kejadian perkara yang membentang dari blok-blok, berserakan kursi dan bendera yang ditinggalkan.
Saat tembakan terdengar, beberapa orang memang mencoba mengamati apa yang terjadi sebelum akhirnya panik melarikan diri.
Alberto Martinez (33) yang bekerja di rumah sakit mengikuti parade bersama keluarganya.
"Saya diam sejenak. Itu menakutkan. Itu saat menakutkan," katanya.
Istri Martinez segera menggendong anak mereka yang berusia tiga tahun dan mereka berlari menyelamatkan diri.
Keluarganya kembali ke rumah orang tua, mengunci pintu dan menonton berita.
"Saya tidak bisa memahami semuanya. Semua penembakan harus dihentikan," ujarnya.(NAT)
hari kemerdekaan amerika serikat fourth of july pria bersenjata berondong tembakan
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...