CARITAU JAKARTA – Para milenial tak perlu jauh-jauh mengidolakan aktor laga asing yang mampu menghipnotis lewat kemampuan bela diri dan akting mumpuni, Yayan Ruhiyan (53) membuktikan diri layak jadi idola setelah terlibat dalam film ‘Star Wars: The Force Awakens’ (2015) dan ‘John Wick: Chapter 3 – Parabellum’ (2019).
Akting laga Yayan mulai dikenal masyarakat saat memerankan sosok antagonis Mad Dog dalam film ‘The Raid’ (2011). Salah satu adegan ikonis adalah saat Mad Dog berduel melawan Rama yang diperankan Iko Uwais.
Paling mutakhir, pria asal Tasikmalaya itu sedang berada di Amrik untuk persiapan shooting film berjudul ‘Boy Kill World’ beradu akting melawan Bill Skarsgard (Deadpool 2 dan It Chapter Two).
Pada awal Oktober lalu, manajer Yayan dihubungi rumah produksi yang akan menggarap film ini. “Ada kerjaan masuk, ya sudah saya ambil saja,” ujar pria berambut panjang ini kepada caritau.com belum lama ini.
Yayan bakal berakting sebagai mentor dari Bill yang berperan sebagai Boy, sedangkan Samara Weaving memerankan pembunuh bayaran berkode June 27.
Hebatnya, film ini disutradarai oleh Moriz Mohr dan diproduseri oleh Sam Raimi yang meyutradarai ‘Spiderman 1, 2 dan 3’.
Boy Kills World berkisah tentang Boy, seseorang bisu dengan imajinasi kuat yang keluarganya dibunuh dan dia melarikan diri ke hutan dan dilatih sosok misterius yang dipernkan Yayan.
“Jalan ceritanya bagus, itu sih keputusan utama kenapa saya mau ambil film ini. Tapi saya belum bisa jelaskan detailnya,” imbuh Yayan.
Tak Grogi Lawan Keanu
Setelah menerima script, Yayan diminta pihak rumah produksi mengumumkan lewat akun media sosial miliknya.
Tentu saja Yayan mengiyakan dan ternyata banyak tanggapan dari rekan sesama artis dan warga net.
“Saya senang banget mendapatkan dukungan dari rekan-rekan seprofesi dan masyarakat Indonesia pada umumnya,” ungkap Yayan.
Meski dukungan berdatangan, Yayan mengaku belum plong karena syuting belum berjalan dan baru akan dimulai awal tahun 2022 dengan latar belakang hutan Afrika Selatan.
“Dibilang bangga dan senang itu nanti, kalau sudah mulai syuting. Kita kan enggak tahu apa yang terjadi nanti. Tapi semoga semua berjalan dengan baik,” harapnya.
Saat ditanya bagaimana rasanya beradu akting dengan nama-nama besar industri film Hollywood seperti Keanu Reeves?
Yayan mengaku tak sedikit pun grogi atau gentar karena baginya, seorang pekerja film tetaplah pekerja film. Entah dia aktor, sutradara atau bahkan hanya crew. Tugas sebagai pekerja film adalah bahu-membahu untuk sama-sama membuat agar film berjalan baik dan sukses di pasaran.
“Justru saya takut kalau saya harus grogi. Saya akan menjalani sesuatu dengan apa adanya saya. Kayak director misalnya, kenapa dia memilih saya, tentu dia punya pertimbangan sendiri. Artinya dia percaya saya. Tugas saya menjalani sebaik mungkin,” bebernya.
Tuhan Kasih Kesempatan
Sebagai seorang aktor laga kemampuan Yayan di tanah air diapresiasi melalui Piala FFI 2021 untuk kategori Pembantu Terpuji lewat film ‘Tarung Sarung’.
Yayan mulai diperhitungkan dalam industri film Indonesia sejak membintangi film ‘Merantau’ (2009) sebagai pemeran pendamping.
“Itu salah satu momen nama saya mulai dikenal, yakni film Merantau dan The Raid. Saya berhutang budi dengan semua proses yang saya lewati di film itu. Tanpa orang-orang yang terlibat di film itu, cerita hidup saya tentu akan berrbeda,” akunya.
Setelah The Raid, Yayan mulai membintangi film asing, mulai dari film ‘Yakuza Apocalypse: The Great War Of The Underworld’ (2015), berlanjut ke film ‘Star Wars: The Force Awakens’ (2015).
Aksi Yayan terus berlanjut ketika dia membintangi film ‘John Wick: Chapter 3 – Parabellum’ (2019) memerankan sosok Shinobi yang berhadapan dengan aktor Keanu Reeves.
Kini selain menunggu proses film ‘Boy Kill World’, Yayan tengah menunggu filmnya yang akan segera rilis, antara lain ‘Ben & Jody’ (Filkop 3), ‘Gatotkaca’, ‘Ashiap Man’, ‘Mat Kilau’, serta satu film yang belum boleh dipublish judulnya.
Sederet film yang sudah dia lakoni tak membuat Yayan besar kepala. Dia tetap menjalani setiap proses syuting dengan baik. Tak ada perlakuan khusus atau hal yang dia bedakan antara bermain film di Indonesia maupun di luar.
“Kunci hidup saya ya disiplin. Di manapun, saya sebisa mungkin akan selalu disiplin,” terangnya.
Setelah melakukan semuanya dengan baik, Yayan pun kemudian menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Baginya, semua pencapaian yang sudah dia raih semata-mata hanya pekerjaan yang dititipkan Tuhan kepadanya.
“Kebetulan Tuhan ngasih kesempatan ke saya. Saya menganggap ini pekerjaan saja. Jadi saya tak silau dengan popularitas. Mau main film di dalam kek, atau di luar ya enggak ada bedanya bagi saya,” terangnya.
Maka jangan heran, meski sudah menyandang predikat aktor Hollywood, Yayan tetaplah orang biasa yang tak ingin menunjukkan keartisannya.
“Ya kalau di depan kamera saja saya akting. Kalau enggak ada kamera, saya ini mah orang biasa saja. Kadang-kadang kalau lagi di rumah, saya bercocok tanam sendiri, megang celurit,” katanya terkekeh.
Dia menggeleng ketika ditanya impian yang masih ingin dia kejar di industri film.
Yayan mengaku tak pernah bermimpi atau punya harapan muluk-muluk. Dia menyadari, jika hidup ini semua sudah ditentukan oleh Tuhan, sedangkan manusia hanya menjalani.
Kalau begitu, apa yang Yayan inginkan ke depan?
“Tapi kalau keinginan… Hmm... Apa ya? Oh ya, saya ingin ada anak-anak muda yang punya kemampuan silat muncul untuk meregenerasi saya dan aktor lain-lain. Semoga nanti ada nama-nama baru yang muncul,” harap Yayan.(RIO)
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...