CARITAU MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menerima audiensi General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat yang baru Moch. Andy Adchaminoerdin di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Sulsel, Jalan Yusuf Daeng Ngawing, Jumat (2/9/2022) kemarin.
Pertemuan ini membahas terkait rencana kerja PLN serta program Pemerintah dalam bidang kelistrikan termasuk penerapan dan percepatan konversi motor/mobil serta kompor listrik.
Presiden sendiri memerintahkan pengalihan kompor berbasis energi import (LPG) ke kompor berbasis energi domestik (kompor listrik) atau yang lebih dikenal kompor induksi.
PLN akan melakukan konversi kompor gas elpiji ke kompor listrik pada tahun ini. Rencananya, PLN akan menyasar para pelanggan listrik subsidi.
“Programnya konversi dari gas ke listrik dengan subsidi ke pelanggan Pak Gubernur,” kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, Moch. Andy Adchaminoerdin.
Selain itu, pembangunan infrastruktur kelistrikan termasuk di pulau-pulau. Termasuk revitalisasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) agar dapat beroperasi lebih optimal.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi program dan dukungan PLN terhadap penyiapan listrik ke pulau-pulau.
“Dukungan tersebut kami butuhkan. Untuk Pulua Lae-lae ini akan menjadi tempat wisata. Bisa 24 jam menyala kita sudah syukur,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Terkait konversi pengunaan BBM atau gas ke listrik juga didukungnya. Termasuk Pemprov sendiri ke depan untuk mobil operasi menggunakan mobil listrik.
Sehingga ia meminta PLN menyiapkan strategi implementasi di masyarakat. Langkah itu untuk memastikan penggunaan berjalan sesuai harapan.
“Untuk mobil ke depan yang belinya mobil listrik, yang perlu disupport dari PLN bahwa setiap beberapa kilo meter ada tempat charge-nya. Untuk langkah awal bisa satu stasiun 1 kabupaten,” harapnya.
Pemprov mendukung akselarasi tumbuhnya ekositem kelistrikan di Indonesia. Sebab dengan beralih ke kendaraan listrik maka negara bisa menghemat impor minyak mentah dan BBM serta menghemat devisa negara.
Dilansir dari IG PLN Sulselrabar perbandingan mobil listrik dan bensin dengan jarak tempuh 10 KM. Mobil listrik emisi 1,3 Kg (co2), biaya 1,2 kWh seharga Rp3.000 sedangkan mobil bensin emisi 2,4 kg (co2) biaya 1 liter BBM seharga Rp12.500 (Pertamax 92). (KEK)
Baca juga:
Presiden Instruksikan Konversi Mobil dan Motor Listrik Mulai Tahun Ini Hingga 2030
Showcase Transisi Energi Indonesia di Presidensi G20, PLN Siapkan 70 SPKLU Ultra Fast Charging
Jokowi Instruksikan Konversi Mobil dan Motor Listrik Mulai Tahun Ini Hingga 2030
PLN Sokong ITS Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik yang Terjangkau
Cerita Ojol Electric: Peminat Banyak, Gak Pusing Beli Bensin dan Ringan di Dompet
Manajer Komunikasi PLN UID Jatim: SPKLU Terus Diperbanyak, Juga Kapasitas Kecepatan Chargingnya
Yuk Mengenal Lima Mobil Listrik di Indonesia, Dibanderol Mulai Rp200 Jutaan
Ingin Konversi Kendaraan BBM Jadi Listrik? Ini Komponen yang Diperlukan
Kendaraan Elektrik vs Kendaraan BBM, Ini Perbandingan Ekonomisnya
konversi bbm ke listrik pemprov sulsel-pln gas elpiji ke kompor listrik energi import (lpg)
Bawaslu RI Gelar Media Gathering untuk Evaluasi Pe...
RDF Rorotan Segera Beroperasi di Jakarta, Olah 2.5...
DPRD DKI Jakarta Dukung PAM Jaya Tingkatkan Layana...
Karutan Makassar Perketat Pengawasan Penyalahgunaa...
Sekda Marullah Beri Penghargaan Siddhakarya Bagi 1...