CARITAU JAKARTA – Pemerintah menyerap dana Rp11 triliun dari lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada 21 Maret 2023, yang mendapatkan penawaran masuk Rp23,51 triliun untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2023.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat, terdapat enam seri SBSN yang dilelang melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Keenam seri yang dimaksud yakni SPNS05092023 (reopening), PBS036 (reopening), PBS003 (reopening), PBSG001 (reopening), PBS037 (reopening) dan PBS033 (reopening).

Penyerapan dengan nominal tertinggi berasal dari lelang PBS036 yakni Rp6,25 triliun, yang juga mendapatkan penawaran masuk terbesar yaitu Rp13,11 triliun. Hasil lelang tersebut, imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan tercatat 6,40958%.

Selanjutnya, penyerapan dana tertinggi berasal dari lelang SBSN seri PBS033 yakni Rp1,4 triliun dari penawaran masuk Rp1,84 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,23983%.

Berdasar lelang seri PBS003, diraup dana tertinggi lainnya yakni Rp1,2 triliun yang berasal dari penawaran masuk Rp2,06 triliun dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan dari seri ini 6,47889%.

Selanjutnya, pemerintah meraup dana dari lelang SBSN seri PBS037 Rp1,05 triliun yang mendapatkan penawaran masuk Rp1,81 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,13922%.

Sementara lelang seri SPNS05092023 berhasil memenangkan penawaran Rp600 miliar dari Rp3,35 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 4,86583%.

Terakhir, penyerapan dana paling sedikit diraup dari lelang seri PBSG001 yaitu Rp500 miliar, meski terdapat penawaran masuk Rp1,33 triliun. Seperti dilansir Antara. dari lelang tersebut ditetapkan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,60853%.(HAP)