CARITAU YOGYA - Persoalan sampah saat ini menjadi pemasalah krusial yang tengah dihadapi Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tumpukan sampah yang dibungkus plastik masih menghiasi jalan Lempuyangan sehingga membuat bau tak sedap.
Sampah-sampah tampak masih menumpuk di area sekitar Halte Trans Jogja hingga pedestrian Jalan Sudirman di Kotabaru, Jogja. Sampah-sampah itu bahkan menimbulkan bau tidak sedap.
Baca Juga: Sampah Menumpuk di Kali Peng Serang
Tumpukan sampah ini terlihat di Halte Trans Jogja Jenderal Sudirman dan di depan Gedung Balai Pengukuran Kompetensi Pegawai di Jalan Kyai Mojo atau pedestrian Jalan Sudirman.
Ironisnya tumpukan sampah ini berada di area yang dekat dengan hotel, gedung, hingga restoran yang juga ramai dilalui turis.
Terkiat persoalan sampah, Pemda Yogayakarta telah menambah jam buka operasional depo sampah. Hal ini untuk mengurangi sampah-sampah yang dibuang di pinggir jalan oleh masyarakat.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko mengatakan sebelumnya depo sampah di Kota Yogyakarta dibuka antara pukul 06.00 WIB sampai dengan 09.00 WIB.
Namun, karena semakin banyaknya sampah yang dibuang di jalanan maka jam buka depo diperpanjang empat jam yakni dari pukul 06.00 WIB sampai 13.00 WIB.
“Jadi untuk antisipasi semakin banyaknya sampah di jalan agar masyarakat ada waktu tambahan membuang sampah di depo. Mulai sekarang kita tambah dari jam 06.00 sampai dengan 13.00,” kata Haryoko, Senin (28/8/2023).
“Tujuannya (penambahan waktu buka depo) agar sampah di jalan berkurang,” imbuh dia.
Haryoko menyebut perpanjangan waktu buka depo sampah di Kota Yogyakarta bersifat kondisional. Pasalnya pada 5 September 2023 mendatang, kuota sampah yang dibuang ke TPA Regional Piyungan kemungkinan bertambah 50 ton per hari.
"Kita usahakan karena kuota masih 100 ton kemungkinan setelah tanggal 5 naiknya sedikit hanya 150 an ton per hari. Artinya masih banyak sampah yang kita selesaikan karena sebelum darurat sampah kita buang 210 ton per harinya,” jelas dia.
Diketahui permasalahan sampah di Yogyakarta imbas ditutupnya tempat pembuangan akhir (TPA) Piyungan. Sebelumnya, Pemda Daerah DIY menutup TPA Piyungan mulai 23 Juli hingga 5 September 2023 akibat overload atau kelebihan muatan sampah.
Keputusan itu menuai polemik hingga sempat terjadi penumpukan sampah di sejumlah titik, dan pro kontra pembangunan TPS Cangkringan yang belakangan batal.
Akhirnya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul, kembali dibuka secara terbatas. Pemda DIY juga sudah menunjuk Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani, Sleman, sebagai alternatif. (DID)
Baca Juga: Gagasan Polmas Kawasan Pendidikan Jadi Upaya Penyelesaian Masalah di Masyarakat
yogya darurat sampah diy tpa piyungan Penumpukan Sampah dinas lh yogyakarta
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024