CARITAU MAKASSAR – Pelaku pencabulan bayi yang baru memasuki usia dua tahun di Jeneponto ternyata adalah kakek tirinya sendiri, HZ.
Aksi biadab ini mengakibatkan Al harus menjalani operasi lantaran mengalami pendarahan di Rumah Sakit (RS) Unhas, Selasa (15/3/2022) sekitar pukul 14:00 WITA.
Ayah korban RI (25) nampak begitu lelah. Ia tak percaya anaknya mengalami hal seperti ini. Namun begitu, ia belum bisa menyimpulkan kejadian seperti apa yang dialami buah hatinya.
"Sudah operasi, karena pendarahan dari kemarin. Kasus apa yang terjadi sama anak saya, belum diketahui. Tapi kami tunggu hasil visum," ungkapnya.
Ayahnya sendiri telah melaporkan kasus ini kepada Polres Jeneponto agar diusut tuntas siapa pelakunya.
"Kemarin (Senin) saya sudah melaporkan kasus ini. Namun kami tidak sudutkan siapa-siapa. Jadi laporannya itu melakukan persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Siapa yang mengarah, polisi tentu yang tahu," jelasnya.
Sementara itu, Paman korban RO (25), saudara kembar dari ayah korban menjelaskan peristiwa yang dialami keponakannya terungkap pada Minggu (13/3/2022) kemarin.
Malam itu kebetulan tengah diadakan pesta pernikahan yang masih hubungan keluarga dengan korban. Selepasnya, Minggu pagi, korban masih sempat dimandikan.
Anehnya korban tak merasakan sakit padahal saat berjalan sudah banyak darah bercucuran di alat vital korban. Alat vitalnya pun diduga robek hingga ke anus korban.
"Minggu pagi mi itu heboh, sekitar jam 9. Karena sudah ditemukan banyak darah. Sebenernya saat dimandikan juga sama paman tiri korban, sudah mulai keluar darah namun karena diacuhkan. Sempat juga diberikan bedak oleh kakek tirinya," kata RO.
Ia pun menuturkan korban selama ini tinggal serumah dengan nenek dan kakek tiri korban. Sekiranya, ada enam orang yang tinggal dengan korban termasuk ayah korban. Tiga perempuan dan tiga laki-laki.
Selain ayah korban, (RI). Kedua laki-laki lain yang tinggal serumah yakni kakek tiri dan anak dari kakek tiri korban atau saudara tiri dari ayah korban. Hanya saja, saudara tiri tersebut merupakan seorang feminim (bencong).
Saat korban sudah ditemukan pendarahan. Ayah korban kebetulan tidak berada di rumah lantaran saat itu berkerja. RI sendiri berprofesi sebagai perkerja bangunan atau berkebun.
"Kita tidak mau mencurigai kalau tidak ada bukti. Tetapi saat kami berbicara dengan ayah korban dengan saudara yang lain. Mereka mengarah ke kakek tiri korban (HZ). Warga di dekat rumah pun demikian, sampai mau main hakim karena tersebar sekali mi infonya," bebernya,
Paman korban pun mendapat kabar bahwasanya ayah tirinya, (kakek tiri korban) melarikan diri dari rumah. Adanya gerak-gerik ini menambah kecurigaan pencabulan yang dilakukan HZ.
"Baru tadi dapat informasi dari keluarga di Jeneponto. Ayah tiri saya pergi dari rumah. Bahkan saudara saya yang perempuan yang tinggal serumah dengan korban mengakui pelakunya sendiri kakek tiri korban. Sempat juga ditanya bilang karena kecelakaan makanya banyak darah. Katanya juga sekarang diamankan di Polres Jeneponto," jelasnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Sulsel Meisye Papayungan, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan tim kesehatan di Jeneponto.
"Langkah awal kami adalah perawatan terhadap anak," katanya kepada awak media, Senin (15/3/2022) malam.
Setelah itu, PPPA Sulsel kemudian meminta agar anak tersebut dirujuk ke RS Unhas untuk mendapat perawatan medis, karena mempunyai dokter spesialis.
"Kami urus agar mendapatkan pelayanan agar dijahit dulu. Dicarikan dokter bedah anak dan mungkin di Rumah Sakit Wahidin atau di RS Unhas yang punya spesialisasi itu," jelasnya.
Dari informasi yang dihimpun, sang anak diketahui pendarahan oleh saudara kandung bapak balita tersebut pada hari Minggu, 13 Maret 2022 kemarin. Setelah itu ia pun langsung dilarikan ke RSUD Lanto Dg Pasewang.
Setibanya di rumah sakit, pihak keluarga awalnya menduga jika anak itu mengalami pendarahan karena terjatuh. Namun itu dibantah oleh dokter,
Dari hasil pemeriksaan awal, bayi itu mengalami pendarahan karena ada kelainan. Akan tetapi, dokter tak bisa menyimpulkan, telah terjadi pelecehan. (KEK)
pelaku pencabulan balita 2 tahun di jeneponto ternyata kakek tirinya sendiri
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...