CARITAU JAKARTA – Puluhan pedagang di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengeluhkan kenaikan biaya retribusi atau service charge hingga Rp1,4 juta per bulan yang dikenakan oleh pihak pengelola.
"Kami menolak kenaikan service charge. Kami melakukan aksi ini agar pihak pengelola Sarana Jaya bisa mendengar keluhan kami, pedagang JPM," kata Ketua Paguyuban Pedagang JPM Tanah Abang, Jimmy, di kawasan perdagangan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2024).
Para pedagang melakukan aksi unjuk rasa karena tingginya kenaikan biaya retribusi dari semula Rp560 ribu per bulan menjadi Rp1.443.000, terhitung Februari mendatang.
Bahkan, menurut pedagang, kenaikan dilakukan secara sepihak tanpa ada musyawarah terlebih dahulu.
Jimmy menegaskan bahwa, pihaknya sudah bertemu dengan pengelola kawasan perdagangan JPM Tanah Abang, namun hingga kini belum ada respons.
Pedagang pun mengancam akan menutup Jalan Jati Baru, Tanah Abang, jika pengelola tetap menaikkan biaya retribusi.
"Kalau nanti Senin tetap tidak ada perubahan dan mereka bertahan, sudah pasti kita akan tutup jalan. Kami bukan menolak kenaikan, tapi yang wajar saja naiknya. Kalau misalkan dari Rp560.000 ke Rp650.000 itu masih masuk akal," katanya.
Menurut Jimmy, kenaikan biaya hingga 150% disampaikan melalui surat edaran kepada para pedagang.
Pada surat edaran itu, pengelola meminta pedagang untuk mengosongkan kios jika tidak mematuhi aturan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Pengelola JPM Tanah Abang dari PD Saranawisesa Propertindo, Adrian Saputra enggan memberikan komentar terkait adanya aksi tersebut.
"Saya hanya pelaksana tugas, tidak bisa memberikan keterangan resmi kepada awak media," katanya melalui pesan singkat seperti dirilis Antara.(BON)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...