CARITAU MAKASSAR – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyodorkan Andi Anzary Mangkona menjadi calon tunggal untuk diangkat menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), setelah Gubernur nonaktif Prof Nurdin Abdullah menyatakan tak banding atas vonis 5 tahun penjara kasus suap dan gratifikasi di Pengadilan Tipikor.

Rudy Peter Goni, Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel, membenarkan pihaknya sudah menggelar rapat pleno penetapan Andi Anzary Mangkona.

“Benar sudah diplenokan tadi. Kami mengusulkan tunggal Andi Anzary Mangkona ke DPP untuk mendapatkan rekomendasi,” ujar Rudy di Makassar, Jumat (17/12/2021).

PDIP sebagai partai pengusung pasangan Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman (AAS) bersama PAN dan PKS pada Pilgub Sulsel 2018, memang layak menyodorkan calon wagub karena AAS bakal naik menjadi Gubernur Sulsel menggantkan Prof Nurdin Abdullah.

Andi Anzary Mangkona, saat dikonfirmasi terpisah, tak menampik jika dirinya bakal didorong mendampingi Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang bakal definitif menjadi gubernur di sisa masa jabatannya.

“Alhamdulillah tapi kan prosesnya masih panjang. Doakan saja,” ujar Anzary. 

Anzary sendiri saat ini menjabat Ketua Fraksi PDIP di DPRD Sulsel, juga menjabat Wakil Ketua Bidang Kehormatan PDIP Sulsel.

Prof Nurdin Abdullah sendiri setelah menyatakan menerima vonis hakim dan tak melakukan banding, kabarnya bakal dijebloskan ke Lapas Sukamiskin Bandung. Sebelumnya Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Makassar menjatuhkan vonis 5 tahun penjara dan denda Rp500 juta.

Penasehat Hukum Nurdin Abdullah, Irwan Irawan mengatakan tim penasehat hukum bersama NA telah memikirkan dengan baik sehingga tidak melakukan upaya banding.

“Sudah dipikirkan dan dipertimbangkan dengan baik oleh Pak NA. Tim PH dan keluarga sepakat untuk tidak mengajukan banding,” ungkapnya.(KEK)