CARITAU SURABAYA – Ghozali Everyday mengejutkan masyarakat setelah ratusan swafotonya dalam aset digital non-fungible token (NFT) terjual dengan nilai fantastis.
Menurut Pakar Ekonomi Syariah Unair Dr Imron Mawardi, SP, MSi, NFT merupakan salah satu produk dari teknologi blockchain yang dijualbelikan dengan koin ether boleh diperjualbelikan, mengacu pada Fatwa MUI yang memperbolehkan cryptocurrency dengan underlying aset, di mana aset pada NFT bisa berupa foto, lukisan, atau karya seni lainnya.
“Namun aset-aset tersebut (konten) tentunya tidak boleh bertentangan dengan syariat dan memenuhi syarat sil’ah,” kata Imron seperti dirilis Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair, Sabtu (29/1/2022).
Menurut Imron, nilai jual NFT tercipta dari keunikkan suatu karya, di mana dalam kasus Ghozali, hal unik adalah kebiasaan Ghozali berswafoto dengan pose yang selalu sama selama beberapa tahun.
“Pada NFT, karya unik apapun itu dapat bernilai dan menciptakan pasar. Ketika ada pasar, nilai dari karya tersebut akan terus meningkat, tergantung dengan persepsi pasar. Dengan teknologi, hal tersebut akan menjadi lebih mudah,” paparnya.
Lebih lanjut Imron menjelaskan, NFT dapat menjadi suatu instrumen investasi sebab nilainya yang mungkin akan naik beberapa tahun ke depan, seperti halnya bitcoin yang bernilai $0,30 di tahun 2011 kini telah bernilai lebih dari $40.
Maka sangat bergantung pada kepekaan individu dalam menilai suatu barang yang berkemungkinan memiliki nilai tinggi di masa depan.
“Misalnya foto pemain Persebaya menciptakan goal diunggah pada marketplace NFT saat ini, mungkin beberapa tahun ke depan akan laku terjual dengan nilai tinggi karena memiliki nilai historis yang unik dan tidak bisa dipalsukan. Produk NFT ini sangat luas, kita harus benar-benar peka dalam membaca pasar,” kata Wakil Dekan FTMM Unair tersebut.
Jangan Lupa Terus Berhati-Hati
Saat ini meskipun tingkat penerimaan belum besar, tren teknologi berbasis blockchain diperkirakan akan terus meningkat dan sangat prospektif. Ketika penerimaan semakin luas, maka permintaan akan semakin tinggi dan harganya pun akan semakin naik. Itulah kekuatan dari teknologi yang membuat dunia tidak ada batas.
“Mungkin bagi kita tidak bernilai, tetapi bagi orang lain memiliki nilai sehingga semua dapat memiliki harga. Namun masyarakat perlu berhati-hati dan harus memiliki pengetahuan dalam mengenali harga. Meskipun NFT berada pada pasar digital, tidak menutup kemungkinan adanya permainan pasar,” pesan Imron.
Permainan pasar dapat tercipta dengan permintaan palsu, sehingga harga menjadi semu. Harga semu yang mahal, otomatis akan membuat harga sebenarnya menjadi naik berkat persepsi pasar.
“NFT ini banyak sekali kelebihannya. Keunikan yang tercipta akan membuat orang membeli aset tersebut. Namun kita perlu juga melihat apakah barang tersebut sesuai dengan syariat atau tidak. Dan jangan lupa untuk terus berhati-hati, meskipun dalam pasar digital,” pungkasnya. (HAP)
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...