CARITAU JAKARTA – Direktur Transformasi Hijau Otorita IKN (OIKN) Agus Gunawan mengungkapkan pasokan listrik di IKN Nusantara pada HUT RI 17 Agustus 2024 berasal dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
"Saat Perayaan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2024, listrik yang ada di IKN Nusantara adalah listrik yang menggunakan tenaga surya," ujar Agus Gunawan dalam seminar daring Selasa (7/11/2023).
Baca Juga: SIG Aplikasikan Semen Hijau dan Solusi Beton Berkelanjutan di IKN
Agus mengatakan penyediaan listrik berasal dari PLTS berkapasitas 50 MW yang dimulai pembangunannya di IKN Nusantara.
Pembangunan fase pertama sebesar 10 MW dari PLTS 50 MW tersebut ditargetkan selesai pada Februari 2024. Sedangkan untuk fase keduanya sebesar 40 MW ditargetkan selesai pada Juni 2024.
Prinsip pengembangan energi dalam rencana induk IKN Nusantara menggunakan energi baru terbarukan (EBT), di mana PLN sedang membangun PLTS berkapasitas 50 MW dan ini menunjukkan bahwa energi yang digunakan di IKN Nusantara merupakan EBT.
Terkait dengan manajemen ketenagalistrikan di IKN Nusantara, dengan adanya transisi energi maka pembangkit-pembangkit listrik energi baru terbarukan ini didukung melalui sistem penyimpanan.
"Jadi energi yang ditangkap oleh PLTS kemudian disimpan di dalam baterai panel surya dan ini yang disimpan sebagai energi cadangan yang ada di IKN Nusantara," kata Agus.
Instalasi kapasitas EBT memenuhi 100 persen kebutuhan energi di IKN Nusantara. Untuk mencapai KPI 100 persen EBT dan net zero emission pada 2045 di IKN, maka transisi energi merupakan upaya yang signifikan.
Transisi energi dalam penyediaan listrik di IKN Nusantara dilakukan melalui pembangkit listrik energi baru terbarukan didukung oleh sistem penyimpanan energi.
Kemudian transisi energi tersebut juga dapat dilakukan melalui pemanfaatan pasokan listrik dari sistem ketenagalistrikan Kalimantan yang terdiri dari generator EBT.
Transisi energi dalam penyediaan listrik di IKN Nusantara dilakukan melalui penerapan sistem jaringan cerdas (smart grid). jaringan cerdas merupakan sistem jaringan yang memungkinkan aliran listrik dan data dua arah dengan teknologi komunikasi digital untuk mendeteksi, bereaksi, dan secara proaktif beradaptasi dengan perubahan penggunaan dan berbagai masalah.
Seperti diberitakan Presiden Jokowi telah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking PLTS pionir pembangkit energi baru terbarukan (EBT) berkapasitas 50 MW pada Kamis (2/11/2023).
Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara.
Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
”Ini adalah pionir PLTS di IKN, kapasitasnya masih bisa dinaikkan kalau memang dibutuhkan,” ujar Jokowi.
Presiden menjelaskan, PLTS ini akan mereduksi emisi sampai dengan 104.000 ton CO2 per tahunnya. PLTS ini mampu memproduksi energi hijau sekitar 93 Giga Watt Hour (GWh) per tahun, maka terjawab sudah bagaimana kecukupan kebutuhan listrik di IKN dipenuhi. (HAP)
Baca Juga: PLN Siagakan 18 Unit SPKLU Layani Kendaraan Listrik pada HUT ke-79 RI di IKN
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...