CARITAU MAKASSAR – Profesi buruh angkat selalu identik dengan seorang pria, berbadan kekar dan kuat memanggul beban puluhan kilo beratnya. Sangat jarang ada seorang wanita, apalagi sedang mengenyam pendidikan tinggi, mau berpeluh untuk menjadi seorang buruh angkat.
Namun Nur Aini (23), gadis berparas ayu asal Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan, memilih menjadi satu dari sekian wanita yang mengais rejeki menjadi buruh angkat semen. Nur Aini sama sekali tidak malu demi membantu perekonomian keluarga.
Ia tidak gengsi dengan statusnya sebagai seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri ternama, Universitas Negeri Makassar (UNM). Nur Aini mendadak viral di media sosial Tik Tok setelah video aktivitasnya sebagai buruh semen dilihat jutaan orang.
Nur Aini tak menduga kisahnya mampu menarik jutaan like dan komen di Tik Tok. Awalnya ia membuat video iseng-iseng saja. Hal itu dilakukan untuk mengisi kekosongan ketika istirahat mengangakat semen.
"Awal mulanya cuma iseng-iseng. Pas diposting masuk FYP, banyak komentar dan tidak percaya. Terus saya tanya mama, bilang tidak ada yang percaya, akhirnya saya buat lagi video kedua malah tambah viral," ungkapnya kepada caritau.com, Senin (13/12/2021).
Aini bercerita, dirinya memang lahir dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah, di mana ayah dan ibunya berprofesi sebagai buruh angkat semen.
"Mama dan bapak memang bekerja sebagai buruh angkat semen. Begitu pun saya lima bersaudara semuanya jadi ikut buruh angkat semen," jelasnya.
Saat masih duduk di bangku SMP, ia selalu penasaran dengan pekerjaan orang tuanya yang selalu pulang tengah malam.
"Awalnya cuma bapak dan mama yang bekerja sebagai buruh semen. Terus setiap hari mama saya pulang sampai tengah malam.
Lama-kelamaan saya ikut mama untuk lihat angkat semen. Saya akhirnya coba, ternyata susah. Karena tidak tega lihat mama, akhirnya saya ikut. Waktu itu badan terasa sakit. Tapi lama-kelamaan sudah biasa dan terasa ringan. Akhirnya adik juga ikut semua," ujarnya.
Nur Aini bersama kedua orang tua dan empat adiknya, mampu mengangkat 850 sak semen dalam sehari secara kolektif.
"Satu sak semen itu dihargai Rp600. Jadi kalau 850 sak itu bisa menghasilkan Rp400.000," jelasnya.
Di kampus, Aini sekarang sudah menginjak semester 3 di Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Kesrek, Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM. Sebelum masuk kuliah, ia mengaku sempat menganggur selepas lulus SMK di tahun 2019.
"Pada saat saya menganggur, saya manfaatkan untuk bekerja full untuk membantu orang tua angkat semen. Di satu sisi saya juga membantu adik-adik yang sekolah pada waktu itu," jelasnya.
Karena ingin melanjutkan pendidikan, pada tahun 2020 Aini akhirnya memutuskan untuk mendaftar melalui jalur SBMPTN dan lulus.
"Alhamdulillah saya lulus di 2020. Dan alhamdulillahnya lagi saya dapat beasiswa yang juga bisa meringankan beban orang tua," katanya.
Meskipun berprofesi sebagai buruh angkat semen, Aini tak pernah merasa malu dan justru bangga karena bisa meringankan beban orang tua.
"Alhamdulillah saya tidak pernah merasa malu, karena orang tua mengajarkan saya untuk tidak malu dengan pekerjaan selama itu halal," tandasnya.(KEK)
mahasiswi berprestasi unm buruh angkat semen mahasiswi cantik unm buruh angkat semen nur aini buruh angkat semen
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...