CARITAU MAROS – TS (22) seorang mahasiswi asal Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan penipuan terhadap 200 orang dengan mengaku sebagai istri polisi. 

Ia melakukan penipuan dengan modus investasi bodong. Al hasil ia pun harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah dilaporkan oleh korbannya. 

Kapolsek Turikale Kompol Ridwan Saenong mengatakan, dalam melakukan aksi selama ini, pelaku berhasil meraup uang sebesar Rp4,4 miliar. Ia pun kini telah ditetapkan menjadi tersangka.

"Dari hasil gelar perkara, TS ditetapkan sebagai tersangka investasi bodong," kata Ridwan kepada wartawan, Senin (28/11/2022) kemarin. 

Kasus penipuan dengan modus investasi bodong, kata dia, terungkap saat salah satu korban melaporkan kejadian tersebut ke polisi. 

Di mana, korban melakukan investasi puluhan juta dengan iming-iming bisa mendapat keuntungan Rp250 ribu per minggu. 

"Awalnya lancar mendapat keuntungan Rp250 ribu per minggu. Tapi belakangan tidak ada sampai pelaku menghilang. Sehingga ia merasa ditipu," jelasnya. 

Karena merasa ditipu, pada bulan Aptril 2022 korban membuat laporan. Kemudian diselidiki oleh pihak kepolisian dan memeriksa sebanyak 15 orang saksi dan menetapkan TS sebagai tersangka. 

"Tersangka sudah kami tahan," jelasnya.

Dari hasil interogasi, TS mengaku melancarkan aksinya seorang diri dengan melakukan penipuan investasi bodong dengan cara memasang iklan terkait bisnis di sosial medianya. 

Di mana, kata dia, TS menjanjikan korbannya keuntungan mulai Rp1-5 juta setiap minggunya.

Untuk meyakinkan korbannya, pelaku mengaku sebagai istri polisi atau ibu Bhayangkari dengan memperlihatkan kartu istri polisi. Setiap orang yang bergabung dengannya menandatangani surat perjanjian investasi.

"Tersangka mengaku istri polisi untuk meyakinkan korbannya. Atas perbuatannya, mahasiswi ini dijerat dengan pasal 378 KUHPidana dan atau pasal 372 KUHPidana dengan maksimal hukuman pidana empat tahun penjara," tandasnya. (KEK)