CARITAU KIEV – Sejumlah negara anggota NATO dikabarkan telah mendapatkan lampu hijau untuk mengirim jet tempur ke Ukraina. Pengiriman jet tempur itu sebagai bagian dari upaya mereka untuk membantu Ukraina menghadapi serangan Rusia.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, dilansir dari Fox News, Selasa(8/3/2022).
"Anggota NATO mendapat lampu hijau," ujar Blinken dalam sebuah wawancara dengan 'face the Nation' ketika ditanya apakah pemerintah Polandia, anggota NATO, dapat mengirim pesawat tempur ke Ukraina, Minggu (6/3).
Blinken menambahkan, saat ini pihaknya telah berkomunikasi dengan Polandia tentang rencana penyediaan jet tempur untuk Ukraina.
"Faktanya, kami sedang berbicara dengan teman-teman Polandia kami tentang apa yang mungkin dapat kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka jika mereka memilih untuk menyediakan jet tempur ini kepada Ukraina. Apa yang dapat kami lakukan? Bagaimana kami dapat membantu memastikan mereka mendapatkan sesuatu untuk mengisi kembali pesawat yang mereka serahkan ke Ukraina," kata Blinken.
Namun seorang sumber dari CBC News mengatakan bahwa pemerintah AS masih mengevaluasi rencana pengiriman pesawat jet ke Polandia untuk Ukraina.
Menurutnya, beberapa hal masih mengganjal seperti bagaimana mengirimkan jet dari Polandia ke Ukraina.
"Jika memutuskan untuk mentransfer pesawat ke Ukraina, kami mencatat ada beberapa pertanyaan yang muncul dari keputusan untuk melakukannya, termasuk bagaimana jet dapat di transfer dari Polandia ke Ukraina," ujar sumber tersebut.
Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk AS, Oksana Markarova kepada 'Face the Nation' mengatakan dirinya berharap Ukraina akan menerima jet tempur dari Polandia sesegera mungkin.
"Kami bekerjasama dengan rekan Amerika kami, terutama teman dan sekutu, dalam penyediaan semua amunisi dan anti udara, anti-tank, dan pesawat untuk dapat secara efektif mempertahankan negara kami," ucapnya.
Markarova mengatakan Ukraina berterima kasih kepada Barat atas dukungan kepada Ukraina yang berkelanjutan. Ia juga berharap masyarakat internasional perlu merespons lebih cepat mengingat Rusia semakin meningkatkan serangan mereka.
"Jelas setelah sebelas hari (invasi) kita juga membutuhkan mereka semua untuk bergerak lebih cepat," ujar Markarova.
Diketahui keputusan invasi Rusia telah memicu beragam reaksi dukungan sejumlah negara Barat terhadap Ukraina termasuk Amerika Serikat.
Paska invasi, Amerika Serikat dan sekutu telah memberikan bantuan militer dan kemanusiaan ke Ukraina. Selain itu, pihak barat juga telah memberlakukan sanksi besar-besaran termasuk sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Blinken yang berada di Eropa Timur bertemu dengan sekutu AS, ia mengatakan negara-negara NATO dan anggota kelompok 7 'bekerjasama' untuk meningkatkan tekanan kepada Rusia melalui sanksi-sanksi tambahan yang akan diterapkan dalam beberapa hari mendatang.
"Dampak dari sanksi sudah menghancurkan Rubel terjun bebas. Pasar saham mereka tutup selama hampir seminggu. Kami melihat resesi terjadi di Rusia. Konsumen tidak dapat memneli produk dasar karena perusahaan meninggalkan Rusia, jadi ini dampak besar," kata Blinken.
Blinken juga mencatat bahwa Putin semakin menggandakan dan menggali agresi terhadap Ukraina.
"Saya pikir kita harus bersiap, sayangnya secara tragis ini akan berlangsung selama beberapa waktu," pungkasnya. (GIBS)
nato dikabarkan beri lampu hijau kirim bantuan jet tempur ke ukraina
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...