CARITAU JAKARTA - Salah satu contoh perawatan yang dapat dilakukan pada orang dengan demensia (ODD) adalah melalui melalui jadwal Activity Daily Living (ADL) setiap hari. Hal tersebut diungkapkan oleh perawat di RSUI Ns. Hesti Rahayu, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.M.B.
Melalui keterangan tertulis RSUI, Minggu (2/10/2022) mengatakan jadwal ini meliputi aktivitas seperti mandi, berpakaian, makan pada yang sebaiknya dilakukan pada waktu yang sama. Selain itu, memberikan bantuan pada ODD untuk menulis hal-hal yang ingin dilakukan pada kegiatannya.
Selain itu, rencanakan aktivitas yang disukai ODD dan lakukan pada waktu yang sama setiap harinya serta mempertimbangkan sistem pengingat yang membantu mengingatkan jadwal minum obat.
Baca Juga: Regenerasi Kulit dalam Perawatan Berkelanjutan Menunjang Penampilan Terkini
Menurut Hesti, jika ODD mengalami penurunan fungsional dan kesulitan melakukan aktivitasnya, maka para caregiver dapat membantu mereka dengan tetap menyertakan pasien semaksimal mungkin.
"Hal ini bertujuan untuk membantu melatih kembali fungsionalnya. Selain itu, bersikaplah lembut, menghargai dan menyajikan makanan secara konsisten," kata dia.
Lebih lanjut, dilansir dari Antara, terdapat hal yang bisa dilakukan untuk perawatan pada perubahan komunikasi dan perilaku ODD yaitu dengan memahami suasana hati ODD, mempertahankan benda atau foto yang disayangi dan mengingatkan kembali siapa kita dengan memberikan informasi.
Selain itu, fasilitasi aktivitas ODD agar tetap aktif seperti melakukan pekerjaan rumah, memasak, membuat kue, olahraga dan lainnya; membantu untuk memulai aktivitas atau bergabung dalam aktivitasnya serta memberikan kesempatan ODD memilih makanannya sendiri.
Menurut Hesti, kualitas hidup ODD dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu demensia, caregiver dan pelayanan medis profesional. Caregiver dapat mempengaruhi perubahan penting dalam kehidupan ODD, mempengaruhi frekuensi dan tipe terapi yang akan diterima oleh ODD.
“Tentunya caregiver perlu mengetahui informasi penyakit dan kebutuhan yang berubah yang perlu dipenuhi pada ODD, memahami arti delirium atau kondisi tidak sadar, apa penyebabnya dan memahami tindakan yang perlu dilakukan," ujar dia.
Hesti mengatakan, Alzheimer tidak hanya terjadi pada lansia di atas 65 tahun, tetapi juga pada pra lansia. Untuk menangani Alzheimer pada pra lansia, maka pada prinsipnya dapat dilihat dari kebutuhan orang dengan demensia tersebut. (IRN)
Baca Juga: Tiga Kandungan Ini Bisa Menjadi Solusi untuk Membuat Wajah Tampil Cantik
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024