CARITAU JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi (Kemenparekraf) berbagi informasi strategis kepada mitra co-branding Wonderful Indonesia seputar tren industri pariwisata 2022 serta outlook pariwisata dan ekonomi kreatif 2023.
“Kegiatan bertujuan untuk akselerasi penguatan brand equity Wonderful Indonesia bersama dengan berbagai brand swasta yang memiliki visi yang sama,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini melalui keterangan resmi, Rabu (3/11/2022).
Baca Juga: Jokowi Apresiasi Karisma Event Nusantara 2024 untuk Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
Dalam kesempatan itu, Airbnb sebagai salah satu mitra co-branding meluncurkan online hub khusus untuk para pekerja jarak jauh mancanegara yang hendak tinggal dan bekerja dari Bali.
Beragam informasi penting dihadirkan dalam hub tersebut, di antaranya visa dan persyaratan masuk hingga pilihan akomodasi di daerah yang sudah dikenal dan di area terpencil.
Sebagai bagian dari kemitraan Live and Work Anywhere, Airbnb disebut akan melanjutkan kemitraan dengan Kemenparekraf untuk mendorong kampanye edukasi dalam rangka mempromosikan perjalanan yang lebih bertanggung jawab.
“Dengan dibukanya kembali perjalanan internasional, Indonesia kini sudah siap untuk menyambut wisatawan dari seluruh dunia, termasuk digital nomad yang ingin tinggal lebih lama dan melakukan pekerjaan jarak jauh dari Indonesia,” ungkap Ni Made.
Lebih lanjut, pihaknya percaya bahwa kemitraan berkelanjutan dengan Airbnb akan membantu peningkatan ketertarikan wisatawan terhadap Bali, mendorong Indonesia menjadi destinasi luar biasa yang menjadi pilihan pertama pekerja jarak jauh, sekaligus meyakinkan wisatawan menjelajahi daerah-daerah kurang dikenal di seluruh penjuru Pulau Dewata.
Kepala Bagian Kebijakan Publik Airbnb untuk wilayah Asia Tenggara, India, Hong Kong, dan Taiwan, Mich Goh mengharapkan kemitraan dengan Kemenparekraf mampu memudahkan jutaan pekerja jarak jauh dari seluruh dunia untuk menemukan ekosistem bekerja jarak jauh dan penawaran menarik yang diberikan Bali.
“Seiring dengan kembalinya perjalanan internasional dan bekerja jarak jauh menjadi norma baru, muncullah peluang yang signifikan untuk menarik segmen wisatawan baru, yaitu para wisatawan jangka panjang untuk mendiversifikasi kunjungan ke daerah-daerah yang masih kurang dikenal, seperti ke area Banjar dan Kepulauan Nusa (Penida, Lembongan, dan Ceningan), dan menghasilkan peluang ekonomi yang lebih besar untuk lebih banyak penduduk lokal dibandingkan sebelumnya,” papar Mich Goh. (HAP)
Baca Juga: Menparekraf Proyeksi Momen Nataru Berkontribusi Rp120 Triliun ke Perekonomian Nasional
kemenparekraf tren dan outlook pariwisata-ekonomi kreatif 2023
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...