CARITAU MANADO - Badan Geologi Kementerian ESDM meminta masyarakat tidak mendekati atau beraktivitas di dekat kawah Gunung Awu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut).
"Dalam tingkat aktivitas Level II atau Waspada, masyarakat agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius tiga kilometer dari kawah puncak Gunung Awu," kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, di Manado, Minggu (7/4/2024).
Hal itu, menurut Wafid, berkaitan dengan potensi bahaya gas vulkanik konsentrasi tinggi, serta lontaran batuan jika terjadi erupsi freatik yang tiba-tiba tanpa didahului gejala kenaikan aktivitas yang jelas.
Menurut dia, radius dan jarak rekomendasi akan terus dievaluasi untuk mengantisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
"Tingkat aktivitas Gunung Awu akan ditinjau kembali jika terdapat perubahan visual dan kegempaan yang signifikan," ujarnya.
Sebelumnya seperti dirilis Antara, Badan Geologi merilis peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Awu, yang ditandai dengan terekamnya rentetan gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa vulkanik dangkal (VB), yaitu pada 22 Maret 2024 pukul 17.00 WITA (3 VA, 12 VB) dan pukul 19.15 WITA (7 VB).
Rentetan gempa vulkanik kembali terekam pada 1 April 2024 pukul 17.50 WITA (1 VA, 7 VB) dan pukul 20.45 WITA (2 VA, 7 VB).
Energi gempa mengalami peningkatan yang terdeteksi dari grafik ‘Realtime Seismic Amplitude Measurement’ (RSAM) yang meningkat.
Pada Maret 2024, terekam lima kali gempa tremor nonharmonik (tremor frekuensi rendah dengan frekuensi dominan sekitar 1.5 Hz) dengan lama gempa 40-95 detik yang menunjukkan adanya peningkatan gempa-gempa permukaan. (BON)
Percepat Pembangunan Jakarta, Pj Teguh Lantik Peja...
Pj Teguh Apresiasi DPRD DKI Jakarta Setujui Raperd...
Dorong Edukasi Gen Z, Desie Minta Dispusip DKI Sel...
Penyelenggaraan Haji 2025, Kemenag Fokus Tingkatka...
Tinjau Titik Genangan di Kebon Pala, Pj Teguh Past...