CARITAU JAKARTA – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin optimistis Indonesia menjadi Pusat Halal Dunia pada 2024 mengingat pesatnya pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di dalam negeri.
“Diperlukan gerak yang lebih cepat dan lebih kompak dari seluruh pemangku kepentingan ekonomi dan keuangan syariah, tidak hanya di pusat, tetapi terlebih di daerah. Selain menjadi kantong pertumbuhan, daerah juga ujung tombak pemerataan kesejahteraan masyarakat,” kata Ma’ruf dalam acara pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sumsel dan Masyarakat Ekonomi Syariah Sumsel di Palembang, Rabu (7/9/2022).
Baca Juga: Wapres Minta Kekerasan Dunia Pendidikan Dihentikan, Kasus Gontor Jangan Terulang
Menurut Wapres, sinergi pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan merupakan sebuah keharusan karena ekosistem di daerah harus dibangun dan diperkuat, agar berbagai program dapat terimplementasi dengan baik.
“Saat ini semua pemangku kepentingan mendengungkan ekonomi syariah sebagai jihad ekonomi yang dilakukan secara berjamaah,” kata Mar’ruf.
Wapres menjelaskan jihad ekonomi itu memang ada dalam Islam yakni bagaimana menghidupkan, membangun dan memenuhi kebutuhan hidup sesuai tuntutan syariat. Bahkan, salah satu ulama besar Islam menyebut jihad ekonomi ini sebagai jihad besar, yakni bagaimana seorang muslim mencari rezeki dengan menjaga hak Allah SWT, dan tidak lalai dalam menjalankan menjalankan perintahnya.
Saat ini keuangan syariah sebagai arus baru perekonomian nasional telah mendapatkan pengakuan internasional dan perhatian para pemangku kepentingan domestik.
Beberapa tahun terakhir, Indonesia dinilai berhasil mencatatkan kemajuan dan prestasi dalam kontribusi rantai ekonomi halal terhadap PDB yang saat ini terus meningkat. Peningkatan ini terjadi seiring dengan pertumbuhan populasi muslim dan gaya hidup halal.
Secara konsisten, Indonesia sudah mengaplikasikan ekonomi syariah untuk menjawab isu kontemporer yang menyentuh kemaslahatan umat, mulai dari pemberdayaan ekonomi umat untuk pemerataan kesejahteraan hingga penerbitan sukuk hijau sebagai solusi pembiayaan dengan skema syariah yang inklusif dan berkelanjutan.
“Salah satu tujuan syariah yakni membangun kehidupan yang layak. Bagaimana memenuhi hal-hal yang bersifat mendesak, primer, sekunder bahkan yang tersier, itu salah satu tujuan besar dari syariat Islam,” katanya.
Oleh karena itu melalui KDEKS dan MES ini Ma’ruf berharap berbagai target pengembangan dan program kerja ekonomi syariah dapat tercapai. Program itu terkait industri produk halal, jasa keuangan syariah, dana sosial umat, bisnis dan kewirausahaan serta UMKM.
Selain itu yang tak kalah penting yakni menjadikan pondok pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Pemerintah sudah kembangkan OPOp yakni one pesantren one product di berbagai daerah seperti Jatim, Jabar dan Kalsel,” kata Wapres Ma’ruf.(HAP)
Baca Juga: Ma’ruf Amin Sebut Libur Ramadan-Idul Fitri Penentu Indonesia Masuki Endemi
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024