CARITAU MAKASSAR – Klub PSM Makassar punya banyak penggemar fanatik bukan hanya di Makassar tapi juga di Sulawesi Selatan. Namun, musim ini para suporter klub PSM Makassar sedikit kecewa dengan performa tim kesayangannya yang hanya mampu bertengger di papan tengah klasemen Liga 1.
Menurunnya prestasi PSM juga mengundang komentar dari para legenda tim. Mereka semua sepakat mengatakan bahwa pembenahan harus segera dilakukan, terutama di lini depan dan lini belakang yang paling buruk performanya.
Salah satu legenda, Ronny Ririn, menilai bahwa PSM saat ini sudah kehilangan ciri khas permainannya yang dikenal sebagai tim keras dan cepat. Karena itu Ronny meminta PSM harus segera bangkit dan memperlihatkan lagi karakternya sebagai tim kebanggaan Sulawesi Selatan.
”Saran saya ciri khas PSM bermain keras dan cepat jangan dihilangkan. Pemain harus paham itu, dan mereka tidak boleh bergantung dengan pemain tertentu, semua pemain sama, kerja sama untuk tim,” ungkapnya saat ditemui di salah satu warung kopi di Makassar, Jumat (10/12/2021).
Ronny mengatakan, meskipun lini tengah sudah bagus, tetapi PSM harus punya alternatif saat Wiljan Pluim tidak bisa bermain. Sejauh ini, PSM memang terlalu tergantung kepada Pluim yang jadi motor serangan PSM.
Selain itu, sambung Ronny, lini depan juga harus paham betul dengan perannya. Yang terjadi, menurut Ririn banyak pemain di lini depan turun terlalu jauh ke belakang sehingga membuat tim sulit melakukan serangan balik.
“Mereka boleh saja meninggalkan posnya ketika tim dalam keadaan genting dan membutuhkan perannya di pos lain. Tetapi jika dalam kondisi normal, maka tidak boleh turun terlalu jauh,” pinta Ronny.
”Antisipasi apabila Pluim dapat pengawalan ketat atau dalam keadaan cedera. Memaksimalkan striker. Kalau jadi striker itu harus betul-betul jadi targetman di depan, bukan dia yang sibuk cari bola ke bawah. Itu tugas gelandang suplai bola ke depan,” bebernya.
Sementara di sektor belakang, harus memperhatikan betul posisi mereka saat berdiri. Hal ini dimaksudkan agar bisa mereka bisa memperhitungkan antara posisinya untuk melihat bola dengan lawan yang datang.
”Harus diperhitungkan juga itu. Jangan melakukan pelanggaran yang bisa membahayakan gawang kita, misalnya tendangan bebas atau penalti. Jadi harus selalu fokus ke lawan yang datang,” tambahnya.
Sementara itu, Syamsuddin Umar juga mengatakan hal serupa. Meskipun komposisi pemain di lini tengah sudah bagus, tetapi permainan selalu terlihat tidak teratur dan tidak maksimal. Sebab, pemain terlihat begitu buru-buru saat pegang bola.
”Pemain tidak sabar, ritmenya tidak teratur, padahal pemain tengahnya bagus semua. Cuma itu tadi, permainannya kurang stabil,” katanya.
Sementara itu, Mantan Gelandang Juku Eja Syamsul Bahri Chaeruddin juga melontarkan hal serupa. Ia menyayangkan performa PSM yang didominasi oleh hasil imbang. Padahal, PSM dikenal sebagai tim yang garang dan pekerja keras di atas lapangan.
”Pemain harus paham kalau PSM punya karakter yang tidak mudah putus asa, pantang menyerah. Jangan sampai itu hilang. Soalnya berapa laga belakangan ini imbang tetus hasilnya. Saya berharap PSM bisa menang lagi lah,” tegasnya. (KEK)
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...