CARITAU LUMAJANG – Gunung Semeru yang meletus dan mengeluarkan awan panas guguran (APG) pada Sabtu 4 Desember 2021 membuat banyak warga hingga kini masih harus mengungsi setelah rumah tinggalnya porakporanda.
Hal tersebut berdampak pada psikologi mereka yang kini dibayangi masalah mental seperti depresi dan stres akibat terlalu lama berada di pengungsian.
Baca Juga: Hasil Paper Test Deteksi Debu Vulkanis Semeru, Bandara Abdulrachman Saleh Malang Ditutup Sementara
Guna menghibur warga korban APG Semeru, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur menggelar lomba memasak dalam rangka Hari Ibu 22 Desember yang dilaksanakan di arena pengungsian Pronojiwo Lumajang pada tanggal 27 dan 28 Desember 2021.
Lomba tersebut diikuti lima puluhan pengungsi perempuan baik remaja putri maupun ibu-ibu yang menyajikan kreasi makanan berbahan dasar mi yang tersedia cukup banyak dari bantuan para relawan sekaligus memberi nama hasil kreasi masakannya.
"Selain sebagai hiburan dan arena menyalurkan bakat dan kreativitas kaum perempuan, kami ingin memotivasi para pengungsi untuk segera bangkit. Momen ini digelar sebagai bagian memperingati Hari Ibu juga," ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (29/12/2021).
Khofifah mengatakan lomba tersebut sengaja digelar Pemprov Jatim dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) dan Dinas Sosial guna memotivasi para pengungsi untuk segera bangkit dari kesedihan akibat APG Gunung Semeru.
Khofifah mengatakan, kegiatan ini juga sebagai bentuk trauma healing bagi para pengungsi. Terlebih kaum perempuan merupakan kelompok yang berpotensi mengalami kerentanan, trauma serta depresi di lokasi pengungsian.
"Kondisi posko pengungsian yang minim fasilitas dan tidak ada hiburan cenderung membuat perempuan dan anak berada dalam keadaan depresi dan stress. Lewat ini diharapkan kondisi mereka bisa kembali pulih, selain tentunya dengan konseling," tuturnya.
Selain perlombaan, juga turut digelar hypnotherapy agar para pengungsi siap untuk memasuki fase baru yaitu tinggal di Hunian Sementara (Huntara) yang saat ini tengah disiapkan oleh pemerintah.
Sementara itu, dalam acara lomba memasak tersebut para peserta menyajikan berbagai kreasi makanan lengkap dengan nama yang bersinggungan dengan erupsi Gunung Semeru. Di antaranya, Spaghetti Semeru, Mie Nyemek Semeru, Mie Ayam Semeru, Mie Erupsi Semeru, Mie Setan Semeru, dan Mie Mawut Semeru.
Para peserta tiap kelompok setiap orangnya berhak mendapatkan uang senilai Rp500 ribu, pakaian berupa daster dan pakaian dalam, tumbler, minyak goreng, dan makanan ringan.
"Alhamdulillah semua senang dan gembira. Bukan soal hadiahnya, tapi suasananya yang bikin semua terhibur," pungkas Khofifah. (HAP)
Baca Juga: Gunung Semeru Alami Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Sejau Satu Kilometer
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...