CARITAU SEMARANG – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyebut literasi perdagangan berjangka komoditi masih harus terus ditingkatkan agar masyarakat lebih sadar lagi tentang investasi.
"Banyak pengaduan masyarakat di 2022 yang merasa ditipu perdagangan berjangka komoditi," kata Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko saat membuka Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Selasa (14/3/2023).
Didid menilai berinvestasi pada perdagangan berjangka komoditi harus memenuhi syarat legal dan logis.
Menurut dia, kasus terbesar berkaitan dengan investasi ilegal pada 2022 yakni robot trading.
Bappebti, lanjut dia, telah menegur pelaku usaha yang menawarkan fix income dalam berinvestasi.
Ia menegaskan terdapat risiko yang melekat pada suatu investasi
"Kalau ada yang menawarkan keuntungan fix, misalnya 10 persen per bulan, maka kita tidak perlu kerja lagi," katanya.
Melalui kegiatan ini, Didid mengajak mahasiswa untuk memahami tentang perdagangan berjangka komoditi.
"Mahasiswa merupakan target strategis. Kami sebagai regulator ingin mendengar masukan dari teman-teman mahasiswa," kata Didid. (HAP)
literasi minim pengaduan investasi perdagangan berjangka komoditi
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...