CARITAU JAKARTA - Batik Marunda melaunching Batik Narabe. Sesuai namanya, Batik Narabe merupakan upaya memberdayakan perajin Jakarta yang tinggal di rumah susun sewa (Rusunawa). Sesuai kepanjangan dari namanya, Narabe: Rusunawa Rawa Bebek, Batik Narabe memberdayakan penghuni rusunawa yang terletak di Cakung, Jakarta Timur.
Peluncuran batik yang dilakukan dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta yang ke-496 ini, menyasar segmen anak muda. Kegiatan ini dikemas dengan serangkaian acara. Yakni fashion show dan pameran karya yang digelar di Alun Alun Indonesia, Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2023).
Baca Juga: Reog Ponorogo Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda ke Unesco
Pembina Batik Marunda, Irma H Sinurat mengatakan, Batik Narabe ini ide dari putrinya, Giggsy Anggina. Giggsy mengusulkan agar Batik Marunda yang sudah tujuh tahun dibinanya membuat batik tulis yang harganya lebih terjangkau dan disukai anak muda.
"Batik Marunda agak sulit dijangkau karena harganya mahal. Anak saya yang bilang, "Mah bikin dong yang lebih terjangkau pasar batiknya." Saya nggak bisa, harus beda. Saya pun mendoronng putri saya untuk mengembangkan batik hasil karya dari Rusunawa Rawa Bebek ini," kata Irma.
Irma kemudian menjalin kerja sama dengan Alun Alun Indonesia. "Mereka memberikan tempat dan fasilitas untuk kita mengadakan launching. Nanti kami mengalami proses kurasi dulu untuk bisa masuk ke Alun Alun Indonesia," ujarnya.
Selain di Alun Alun Indonesia, Mall Grand Indonesia, Batik Narabe juga dipamerkan di Galeri Balai Kota DKI Jakarta, Galeri Abdul Muis, Kota Tua dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi DKI Jakarta.
Giggsy menambahkan, kehadiran Batik Narabe untuk menjawab kebutuhan anak muda yang suka dan mencintai batik, khususnya Batik Tulis. "Tapi Batik Tulis pasti mahal kan. Mungkin untuk seumuran aku 20 tahun ke atas, kita suka lebih prefer baju yang lebih casual yang lebih murah," ujarnya.
Dia kemudian berpikir dan mencari cara agar Batik Tulis masuk ke selera anak muda dan harga terjangkau. "Aku berpikir batik tuh nggak cuma buat kalangan orang tua saja, tapi bisa dikenakan anak-anak muda dengan dikemas motif dan model yang lucu-lucu," jelas wanita yang akrab disapa Gigi ini.
Dari situ, Narabe yang menjadi second line Batik Marunda lahir. Untuk saat ini, lanjut Gigi, Batik Narabe fokus memproduksi aksesoris, hand to wear, baju kasual, baju formal untuk kantor dan sebagainya.
Agar harga Batik Narabe terjangkau, Gigi mengatasinya dengan bahan kombinasi. "Semua tahu Batik Tulis itu harganya mahal karena pembuatannya sangat panjang, butuh keahlian dan seni. Jadi kita tidak bisa memberikan harga yang terlalu murah juga. Tapi untuk menanggulanginya, kita kombinasi, jadi kayak seperti ini (menunjukkan baju yang dia pakai) nggak full Batik Tulis," terang dia.
Sehingga harga Batik Narabe ini nggak terlalu mahal. "Harganya berkisar dari Rp350 ribu sampai Rp1 juta," sambungnya. (DID)
Baca Juga: Pawai Budaya Reog Ponorogo
batik narabe rusun marunda kerajinan warisan budaya bukan benda gaya
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...