CARITAU JAKARTA - Langkah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam menambah ruang terbuka hijau (RTH) dinilai tepat. Selain bisa menekan polusi udara, keberadaan RTH juga sebagai daerah resapan air untuk menghindari ancaman banjir di Jakarta.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan Nirwono Joga mengatakan, pengembangan RTH baru yang dilakukan pemerintah daerah dapat menyerap polusi udara, menyejukkan kota, menciptakan iklim mikro, hingga meredam pulau panas kota. Dari data satelit, kata dia, Jakarta msh memiliki potensi RTH publik sebesar 14 persen.
Baca Juga: Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Rinciannya potensi RTH bantaran 13 sungai, 13 koridor rel KA utama, kolong jalan/jembatan layang, 109 situ/danau/embung/waduk ditambah 20 waduk baru sampai 2030, lalu pesisir pantai utara. Kemudian adanya potensi RTH privat 16 persen milik pihak swasta atau masyarakat.
“Lahan-lahan terbengkalai atau bersengketa di Sudirman-Thamrin, taman perkantoran, pusat perbelanjaan, taman rumah di kebayoran dan menteng, pondok indah (bisa dimanfaatkan) itu total 30 persen,” kata Nirwono pada Jumat (23/6/2023).
Jebolan Universitas Trisakti Jakarta ini menilai, langkah Heru harus dilakukan secara paralel dengan tindakan lainnya. Salah satunya adalah fokus pada pembatasan kendaraan pribadi melalui perluasan ganjil genap se-Jabodetabek, baik mobil dan motor.
Selain itu perlu adanya peralihan kendaraan berbasis minyak ke listrik, parkir elektronik progresif, pengujian emisi, wajib garasi/parkir komunal dan mendorong integrasi seluruh transportasi publik.
Sistem integrasi ini dapat dilakukan untuk manajemen, tiket, harga, infrastruktur penghubung, dan kendaraan berbasis energi terbarukan. Hal ini tentunya perlu didukung trotoar dan tata ruang permukiman di sekitar halte/stasiun/terminal.
“Selain itu, penerapan empat hari kerja (misal rabu kerja dr rumah/WFH dg tetap produktif kerjanya) daripada masuk jam kerja dibagi. Pemda DKI Jakarta fokus saja pada pembenahan transportasi karena 46 persen penyebab polusi,” jelasnya.
Nirwono menambahkan, pemerintah daerah juga perlu melakukan penghentian secara bertahap dan pengalihan pembangkit listrik batubara dan diesel. Pembangkit ini menyebabkan 31 persen polusi, sehingga perlu dilakukan pembangkit listrik energi terbarukan seperti surya dan bayu hidro.
“Jika ini berhasil maka setidaknya 46 persen ditambah 31 persen, jadi 77 persen sumber polusi udara sudah terselesaikan,” imbuhnya.
Pemerintah DKI Jakarta terus berupaya menambah ruang terbuka hijau (RTH). Langkah ini diyakini dapat meningkatkan kualitas udara yang kini mulai tercemar akibat polusi kendaraan dan pabrik.
“Pemda DKI akan berkenan menambah RTH, kami semua menanam pohon,” ujar Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pada Kamis (8/6/2023).
Heru mengatakan, guna mengurangi emisi karbon maka pemerintah daerah juga menggelar uji emisi kendaraan. Selain itu, pemerintah daerah mendorong adanya peralihan kendaraan dari berbahan bakar minyak menjadi tenaga listrik.
“Tentunya peralihan bahan bakar kendaraan alternatif juga diusahakan termasuk Transjakarta untuk berkenan menggunakan bus listrik kira-kira seperti itu. Semua masyarakat harus sama-sama membantu,” katanya.
Menurut dia, meningkatkan kualitas udara memang membutuhkan waktu dan konsistensi pemerintah terhadap program untuk menekan emisi gas buang kendaraan. Jika ini terlaksana dengan baik, kualitas udara diyakini bisa jauh lebih baik.
“Itu harus dapat jangka panjang, ya tetapi selalu setiap tahun bikin program uji emisi, semuanya harus sama-sama untuk menurunkan emisi,” imbuhnya.
Selama enam bulan menjadi pemimpin di Jakarta, Heru sudah menanam 10.000 pohon dalam gerakan menanam. Heru mengungkapkan, gerakan ini merupakan yang ketiga karena sebelumnya dia telah melakukan hal yang sama di titik lain.
“Hampir 10.000 ya se-Jakarta banyak lho, 10.000 kalau uang itu cuma satu lembar, tapi kalau pohon satuan, kan banyak,” ujar Heru saat menghadiri acara gerakan menanam di kolong tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu) di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur pada Jumat (19/5/2023) pagi.
Heru meminta kepada Wali Kota dan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (DKPKP) agar menyiapkan tanaman produktif, yang bisa dimanfaatkan masyarakat ketika panen. Sementara itu, jenis pohon yang ditanam mulai dari pohon jambu, tanaman cabai, sayur-sayuran dan sebagainya.
Selain itu, akan ada ikan lele di kolam yang disediakan di sekitar lokasi menanam pohon. Sementara untuk tanaman yang bermanfaat untuk ketahanan pangan seperti cabai, sudah ditanam hingga 68.000 tanaman. Seluruh tanaman itu disebar di berbagai titik dalam rangka penghijauan.
“(10.000 pohon) itu dinas taman (yang menanam), belum DKPKP yang menanam. Ada 68.000 (tanaman cabai) kalau sampai yang sekarang ditanam,” imbuh Heru. (DID)
Baca Juga: Pj Heru Tegaskan Perayaan Lebaran Betawi untuk Perkuat Silaturahmi dan Budaya
pj gubernur dki heru budi hartono rth atasi polusi banjir jakarta
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...