CARITAU BOLOGNA – Lamborghini, produsen mobil sport mewah Italia, mengaku dapat dengan mudah mencari pasar lain untuk menjual mobil yang rencananya mereka produksi untuk memenuhi pesanan pasar Rusia, setelah perusahaan memutuskan menangguhkan semua bisnis di Rusia sebagai dampak invasi beruang merah ke Ukraina.
Kepala Eksekutif Perusahaan Stephan Winkelmann mengatakan, rekor jual Lamborghini di Rusia tahun lalu sekitar 200 mobil dari rekor global 8.405 mobil.
Baca Juga: Lamborghini Targetkan Pertamina Produksi Oli Berteknologi Hypercar Hybrid SC63
"Mobil yang kami rencanakan diproduksi untuk Rusia tahun ini dapat dengan mudah diserap oleh pasar lain," katanya Winkelmann dalam konferensi pers seperti dirilis Reuters, Rabu (23/3/2022).
Winkelmann menyatakan, Lamborghini tetap menunggu perkembangan situasi di Ukraina.
"Tetapi jika itu tidak berubah, kami tidak akan memiliki masalah untuk menyerap permintaan itu berkat buku pesanan dan daftar tunggu kami yang kuat," tegasnya.
Lamborghini, seperti dirilis Antara, berencana menawarkan kendaraan hybrid mulai tahun depan, serta memproduksi seluruh mobilnya yakni sport Huracan dan Aventador, serta sport utility vehicle (SUV) Urus, plug-in hybrid antara akhir tahun 2024 dan 2025.
Sementara kendaraan full-electric pertama akan menyusul pada paruh kedua dekade ini dan produksinya diharapkan berlangsung di markas bersejarah mereka di dekat Bologna Italia utara.
"Ada ruang di sini untuk meningkatkan produksi," katanya tanpa memberikan target produksi mobil Lamborghini di masa depan.
Winkelmann menyatakan Lamborghini akan menghadirkan dua versi baru Huracan dan 'face lift' dari Urus tahun ini.(HAP)
Baca Juga: Dilengkapi Ragam Fitur Baru, BMW Resmi Luncurkan Z4 dan 530i Touring M Sport Pro di Indonesia
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...