CARITAU SURABAYA – Penyaluran kredit UMKM di Provinsi Jawa Timur, menurut catatan Bank Indonesia, menduduki peringkat terbesar secara nasional selama tiga tahun berturut sejak 2019.
Pada 2019 nominal kredit UMKM di Jatim tembus Rp159,9 trilliun, pada 2020 tembus Rp159,5 trilliun dan 2021 meningkat jadi Rp180,1 trilliun.
Gubernur Indar Parawansa menegaskan, penyaluran kredit UMKM di Jawa Timur yang mencatatkan nominal terbesar secara nasional dalam tiga tahun berturut-turut menjadi bukti keseriusan upaya dan perhatian pemerintah agar UMKM Jatim bisa bertahan di kala pandemi dan naik kelas.
"Selama menjalankan amanah memimpin Jatim, kami memiliki semangat Nawa Bhakti Satya yang di dalamnya ada program Jatim Berdaya, Jatim Akses dan Jatim Sejahtera. Kredit yang diberikan bagi UMKM harapannya menjadi sokongan bantuan pembiayaan dan pendampingan, serta pemberdayaan agar UMKM kita tak hanya bisa bertahan di tengah gempuran pandemi tapi juga naik kelas," tegas Gubernur Khofifah, Rabu (16/2/2022).
Besarnya nominal kredit telah membuat pangsa kredit UMKM di Jatim juga terus meningkat dalam tiga tahun belakangan.
Jika 2019 pangsa kredit untuk UMKM di Jatim 27,1%, pada 2020 menjadi 28,9% dan 2021 meningkat jadi 31%.
Upaya Pemprov Jatim yang sangat berharap UMKM naik kelas dilakukan dalam bentuk penyediaan instrumen ekosistem pembedayaan UMKM melalui program inovasi Rumah Kurasi oleh Bank Indonesia dan Pondok Kurasi oleh Disperindag Jatim.
Program Rumah Kurasi terbukti sukses mendorong UMKM Jatim naik kelas, karena membantu produk UMKM yang hendak dikirim ke luar negeri bisa terstandarisasi, baik dari sisi kualitas hingga daya saing.
Total saat ini telah ada 318 produk UMKM yang berhasil dikurasi lewat Rumah Kurasi, dengan rincian 17 UMKM dikurasi dengan sasaran tembus pasar ekspor, 42 UMKM sasaran pasar modern dan 249 UMKM dengan sasatan pasar tradisional.
Rumah Kurasi di Jatim telah dilengkapi 12 asesor kompeten, 24 infrastruktur kurator dan 58 kurator.
"Menggeliatkan UMKM sangat penting karena UMKM menyumbang 57,25% PDRB Jawa Timur. Dan sektor ini sangat tangguh saat kita diterpa pandemi dan UMKM terbukti menyerap 97% total tenaga kerja," tegas Khofifah.
Pada 2022, Gubernur Khofifah mendorong agar kredit lunak bagi UMKM terus dimaksimalkan. Sosialisasi dan pemberian kemudahan harus dikedepankan agar UMKM Jatim terus tumbuh optimismenya untuk bangkit. (HAP)
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...