CARITAU JAKARTA – Ahmad Yasin (43), pengendara mobil yang tertabrak Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line tujuan Jakarta di perlintasan palang pintu kereta manual Rawageni, Citayam Depok, Jawa Barat pagi tadi, dinyatakan selamat.
Sebelum kejadian, pengemudi yang belakangan diketahui bernama itu mengaku tidak mengetahui ada kereta lewat lantaran dirinya fokus sedang melihat aplikasi navigasi untuk menuju ke Jakarta.
Yasin mengungkapkan, sebelum kejadian ia mengaku terburu-buru mengejar waktu karena harus menghadiri undangan sebagai juri MTQ tingkat SMA dan SMK se Jakarta Selatan, yang berlokasi di SMP 83 Jakarta.
Dalam keterangannya, Yasin mengaku jarang melewati lokasi kecelakaan tersebut.
Guna menghindari kemacetan, Yasin kemudian membuka aplikasi navigasi peta.
"Saya berangkat dari rumah itu sekitar pukul 06.30 WIB dan tidak biasanya melintas ke rawageni," ungkap Yasin, Rabu (20/4/2022).
"Hari ini Final di SMP 83 Jakarta, saat berangkat saya buru-buru. Kemudian dalam perjalanan dikirimkan maps (lokasi acara) dari teman-tema juri lain," tambah Yasin.
Yasin yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor itu menuturkan, saat kejadian dirinya berangkat sendirian.
"Saya lihat Google Map menunjukan Lewat Rawageni. Akhirnya saya putar balik dan melintas dilokasi kejadian," tutur Yasin.
Usai memutar balik dan hendak memasuki perlintasan KRL Rawageni, Yasin melihat palang tersebut kondisinya belum tertutup.
Namun setelah melewati palang pintu dengan kondisi mobil sudah berada di jalur rel kereta, penjaga palang pintu kereta berteriak memberitahukan Yasin bahwa ada kereta yang melintas.
"Ketika putar balik, palang pintu terbuka. Ada petugasnya. Begitu lihat saya, dia berteriak 'awas kereta'. Lalu Saya sempat pasrah dan tidak panik, saya lihat KRL sudah dekat," terang Yasin.
Panjatkan Doa
Saat kondisi kereta sudah sebagian bodi mobil Yasin. Dia mengaku pasrah dan menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Yasin mengaku sempat berdoa dengan melantunkan takbir untuk memohon keselamatan kepada Tuhan.
Tak berselang lama, Yasin sempat terbanting di dalam mobil dan terseret kereta sejauh puluhan meter.
"Saya sempat terbanting dan saya lihat mobil sudah terjepit," ucap Yasin.
Kemudian, Yasin mengaku secara spontan membuka seatbelt dan berusaha keluar dengan cara memecahkan kaca depan mobil.
Usai berhasil keluar dari dalam mobilnya, Yasin lalu berusaha menyelamatkan diri denga meloncatkan pagar tembok pagar pembatas perlintasan KRL dengan jalan raya.
"Saya loncat pagar, khawatir mobil akan terbakar," kata Yasin.
Yasin mengatakan, pihaknya sempat berdiam sejena di pinggir jalan untuk menenangkan diri usai tertabrak KRL. Tak berselang lama lalu Yasin melihat kakaknya melintas dan kemudian meminta untuk diantar ke Pondok Pesantren.
Yasin menambahkan, usai berhasil selamat dan memilih pergi menuju pondok pesantren bukan bermaksud untuk melarikan diri atas peristiwa tersebut.
Yasin mengaku memilih untuk meninggalkan lokasi karena dirinya enggan menjadi viral di media sosial atas kejadian tersebut.
"Sebenarnya saya mau sembunyi aja, enggak mau diviralkan ke grup. Ternyata teman media yang lebih cepat pergerakannya daripada kami," pungkas Yasin. (GIBS)
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024