CARITAU JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan PT Fantastis Anak Bangsa Indonesia resmi meluncurkan aplikasi Tlusure, diperuntukan untuk memandu para wisatawan dalam memperoleh informasi mengenai protokol kesehatan hingga kondisi lapangan di tempat wisata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan aplikasi Tlusure yang baru secara resmi diluncurkan PT Fantastis Anak Bangsa akan berperan menjadi pemandu wisatawan digital dalam kegiatan wisata.
"Saya harapkan aplikasi ini menjadi satu solusi yang memberikan informasi terkait destinasi wisata agar bisa menjadi pemandu wisata bagi masyarakat," kata Sandiaga Uno dalam peluncuran aplikasi Tlusure, Jakarta, Rabu (26/1/2022).
Sandiga mengatakan, aplikasi ini dibuat dalam rangka mendukung kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Bangkitnya sektor ini akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Ini mendorong penciptaan lapangan kerja buat peluang ekonomi yang terbuka luas," kata dia.
Splikasi ini, kata Sandiaga, dihadirkan untuk wisatawan guna memperoleh informasi terkait kondisi destinasi wisata yang masuk dalam zona hijau atau zona lainnya, rekomendasi terhadap pengguna untuk berkunjung ke destinasi wisata tertentu, hingga terkait protokol kesehatan (prokes).
“Mudah-mudahan wisatawan lebih nyaman berwisata di Tanah air di IndonesiaAja,” ujar Sandiaga Uno.
Dengan diluncurkannya aplikasi Tlusure, Sandiaga berharap bisa menjadi salah satu aplikasi yang dapat memberikan kesan aman dan nyaman saat berwisata di dalam negeri, Tak hanya bagi wisatawan domestik tetapi juga bisa mendatangkan wisatawan asing untuk berlibur ke Indonesia.
"Ke depan, aplikasi ini harus bisa menjadi penasihat buat berwisata yang aman dengan memberikan informasi wilayah mana saja yang aman dan yang harus diwaspadai," kata dia.
Pandemi Hancurkan Sektor Wisata
Selama dua tahun terakhir Sandiaga Uno menilai pandemi COVID-19 telah menimbulkan keprihatinan, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Wabah tersebut, lanjut dia, memberikan dampak penurunan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia hingga 80 persen pada 2020 dan 75 persen pada 2021.
Salah satu faktor lain yang mempengaruhi adalah adanya pengetatan mobilitas sehingga membuat penghasilan 34 juta masyarakat yang bergantung di sektor parekraf menurun.
Sementara secara global, menurut data yang di publikasikan badan pariwisata PBB (UNWTO) pada November 2021, besarnya kerugian sektor pariwisata global akibat pandemi pada 2021 menunjukkan pemulihan sektor itu ‘rapuh’ dan ‘lambat’. Sektor pariwisata global telah kehilangan pendapatan USD2,0 triliun (Rp28,6 kuadriliun) tahun lalu karena pandemi.
Menariknya, kata Sandiaga Uno, nilai ekonomi digital justru mengalami peningkatan dengan cepat menjadi 49% secara year-on-year (yoy) menjadi USD70 miliar.
Sektor online travel juga mengalami kenaikan 29% menjadi USD3,5 miliar.
“Ini adalah sebuah anomali yang harus kita sambut dengan inovasi,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
Karena itu kehadiran aplikasi Tlusure diharapkan mampu menjadi game changer, salah satunya berkolaborasi dengan desa wisata dan desa kreatif untuk membuka ekonomi bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Upaya pemulihan ekonomi harus meningkatkan tarif hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja, dan mendayagunakan UMKM,” pungkasnya. (GIBS)
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024