CARITAU MAKASSAR – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menduga kasus Omicron pertama di wilayahnya terjadi karena transmisi lokal. Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Arman Bausat mengaku jajarannya telah menelusuri kasus Omicron dari warga asal Kabupaten Takalar berinisial NA (27).
Dari hasil penelusuran, kata Arman, besar kemungkinan NA terinfeksi Virus Covid-19 jenis Omicron bukan dari tempat dia bekerja yakni perusahaan ikan di Dobo, Kepulauan Aru, Maluku. Pasalnya, pasien itu sudah kembali ke Takalar pada Oktober 2021 lalu.
Baca Juga: Astaga! Omicron Sudah Masuk Sulsel, Kasus Pertama Terjadi di Takalar
"Omicron itu kan terdeteksi mulai akhir November 2021 di Afrika. Nah dia pulang ke Sulsel itu Oktober. Jadi tidak mungkin dia dapat itu dari Maluku. Secara teori itu tidak mungkin," ungkap Plt Kepalda Dinas Kesehatan Sulsel dr Arman, Senin (24/1/2022).
Kata dia, besar kemungkinan warga tersebut terinfeksi transmisi lokal di Sulsel. Mengingat, kata Arman, pasien tersebut diketahui sering bolak-balik di puskesmas dan rumah sakit setempat lantaran komorbid yang dideritanya.
"Jadi mungkin ini penularan lokal, kemungkinan omicron ini memang sudah ada (Sulsel). Semua bisa saja terjadi," bebernya.
Saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar pun sudah memeriksa semua orang yang pernah kontak erat dengan pasien pertama yang terkonfirmasi Omicron di Sulsel itu.
Anggota keluarga beserta tenaga medis di Pusksesmas tempat pasien berobat sudah dilakukan test PCR dan hasilnya semua negatif.
"Sudah kita tracing kemarin semuanya, mulai dari keluarga dan petugas puskesmas, tapi semuanya negatif," terangnya.
Ketika ditanya kondisi pasien saat ini, Arman menyampaikan, bahwa pasien tengah melakukan isolasi di RSUD Padjonga Dg. Ngalle Takalar.
Sementara itu, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, kasus omicron pertama di Sulsel itu terkonfirmasi setelah Dinkes Provinsi Sulsel menerima hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) dari PHEOC dan Litbangkes Jakarta pada 20 Januari 2022.
Untuk itu Andi Sudirman menghimbau masyarakat agar mengurangi mobilitas di luar rumah. Serta tetap waspada untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
"Salah satu caranya, tidak bepergian ke luar negeri, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan," katanya, Senin (24/1/2022).
Ia meminta agar masyarakat Sulsel tetap waspada dan tidak melakukan perjalan ke luar hingga mempercepat vaksinasi Covid-19.
"Sudah ada ditemukan satu orang yang positif varian omicron, tentu kita harus waspada untuk mencegah penyebaran. Kepada seluruh masyarakat khususnya di Sulawesi Selatan, untuk mengurangi mobilitas dan kerumunan, tetap mengikuti protokol kesehatan, pentingnya 5M. Wujudkan kewaspadaan itu dalam tindakan nyata," jelasnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi, sebagai upaya dalam membentuk herd immunity (kekebalan kelompok).
"Vaksin adalah ikhtiar kita dalam meningkatkan kekebalan tubuh sekaligus menghindari kondisi 'fatality' ketika terpapar Covid-19. Mari untuk memastikan diri telah melakukan vaksinasi. Jaga kesehatan, imun di tengah kondisi pandemi ini. Serta untuk senantiasa berdoa, semoga Sulsel tetap dalam lindungan-Nya, Aamiin," pungkasnya. (KEK)
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...