CARITAU SURABAYA – Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) mendesain Kapal Kesehatan Masyarakat, sebuah kapal ramah lingkungan untuk menunjang fasilitas kesehatan masyarakat sekitar sungai di daerah pelosok.
“Inovasi tersebut bermula ketika saya dan tim melakukan kunjungan ke beberapa wilayah bantaran sungai. Masyarakat di jalur sungai Musi kesulitan menjangkau Puskesmas karena terhalang akses transportasi,” ungkap Ketua Pelaksana proyek Kapal Kesehatan Masyarakat Hari Supriyadi melalui keterangannya di Surabaya, Senin (20/2/2023).
Alumnus Departemen Teknik Sipil ITS ini mengaku pengerjaan dimulai sejak 5 Desember 2022 hingga 5 Januari 2023.
“Kami turut bersinergi dengan dosen ITS dari segi perhitungan, diskusi teknologi terbaru, dan aspek lain dalam pengerjaan,” terangnya.
Hari menambahkan bahwa Kapal Kesehatan Masyarakat direncanakan untuk diproduksi massal dan beroperasi di sungai wilayah Pulau Kalimantan atau Sumatera setelah dilakukan show unit dengan mengundang Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
“Kegiatan itu untuk mempresentasikan kepada pemerintah bahwa ada inovasi kapal yang dapat dikembangkan bagi masyarakat,” tambahnya.
Salah satu staf proyek Kapal Kesehatan Masyarakat Anindra Ahmad Farras ST menjelaskan bahwa kapal ini dirancang khusus agar bisa menyusuri sungai sampai ke pelosok.
Terdapat tiga lambung kapal trimaran yang berguna untuk menjaga keseimbangan kapal selama berlayar. “Kapal di sungai harus memiliki draft yang rendah agar bisa berlayar di perairan dangkal,” jelasnya.
Di samping itu, alumnus Departemen Teknik Perkapalan ITS ini juga mengatakan bahwa kapal tersebut tersusun oleh material logam yang dilapisi High Density Polyethylene (HDPE). Material tersebut dapat didaur ulang dan mampu meminimalisir korosi.
“Material HDPE cenderung lebih ramah lingkungan dan tidak memerlukan perawatan yang tinggi,” ujar lelaki yang akrab disapa Farras ini.
Selain dari segi material, lanjutnya, Kapal Kesehatan Masyarakat juga ramah lingkungan dari segi penggunaan energi. Dengan konsep hybrid energy, kapal ini menggunakan dua energi berupa minyak bumi untuk penggerak mesin kapal serta panel surya untuk aktivitas kabin.
“Berjumlah 12 panel, energi listrik bertenaga surya mampu menunjang penerangan kapal, peralatan kesehatan, serta navigasi kru kapal,” kata Farras.
Kapal dengan kapasitas mesin 300 horsepower (HP) ini menyediakan sejumlah fasilitas kesehatan. Mulai dari dua kamar pasien, meja dokter dan perawat, perlengkapan diagnosa, hingga peralatan untuk operasi ringan.
“Adanya kapal ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas setempat dalam fasilitas pelayanan medis, obat obatan, dan tenaga ahli,” tutur Farras.(HAP)
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...