CARITAU SURABAYA - Sektor otomotif merupakan salah satu mesin penggerak perekonomian regional Jawa Timur (Jatim) dengan kontribusi hingga 58% ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jatim.
"Andilnya sektor otomotif di Provinsi Jawa Timur sangat terasa pada penerimaan pajak daerah. Jika dilihat, rata-rata kontribusinya dalam lima tahun terakhir mencapai 58% dari penerimaan Pendapatan Asli Daerah Jatim," kata Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono saat pembukaan GIIAS Surabaya 2021 di Convention Center Grand City Surabaya, Kamis (9/12/2021).
Heru mengatakan pertumbuhan sektor otomotif di Jatim ditopang oleh dua jenis varian yang banyak diminati masyarakat yakni varian Multi Purpose Vehicle (MPV) dengan kontribusi 37,05% disusul varian Low Cost Green Car (LCGC) dengan kontribusi 20,82%.
"Beberapa hal yang mendorong peningkatan konsumsi kendaraan adalah masih terjaganya volume pengguna kendaraan roda empat varian LCGC yang terus tumbuh serta masih terbukanya peluang usaha sektor transportasi online yang cukup berkembang selama tiga tahun terakhir," paparnya.
Market share pasar otomotif Jatim pada 2021 sebesar 9,13% dari proyeksi penjualan Gaikindo untuk jenis Roda 4 sekitar 850.000-860.000 unit secara nasional.
“Ini berarti bahwa Provinsi Jawa Timur merupakan wilayah penting dalam distribusi kendaraan baru nasional dan termasuk dalam kelompok 3 besar Provinsi yang banyak menyerap kendaraan bermotor,” katanya.
Pulihnya industri otomotif Jatim di semester I- 2021 tak lepas dari kebijakan stimulus untuk sektor ini. Salah satunya adalah kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) bagi kendaraan bermotor.
Sejak Maret 2021, pemerintah memberikan stimulus konsumsi kelas menengah berupa relaksasi PPnBM-DTP sektor otomotif melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor PMK-20/PMK.010/2021.
"Dalam PMK tersebut, pemerintah memberikan stimulus diskon pajak untuk segmen sampai dengan 1.500 cc kategori sedan dan 4x2, serta memiliki komponen lokal paling sedikit 70%," jelasnya.
Heru juga optimis bahwa GIIAS Surabaya 2021 ini merupakan salah satu sarana edukasi kepada masyarakat Jatim dan menjadi ruang unjuk diri bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah sektor otomotif di Jatim serta komunitas otomotifnya.
"Semoga event GIIAS Surabaya 2021 ini bisa menjadi magnet bagi masyarakat dari berbagai kalangan dan pecinta otomotif untuk berkunjung dan melakukan transaksi kendaraan bermotor,” kata Heru.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor tahun ini sangat didukung kebijakan pemerintah melalui relaksasi PPnBM-DTP sektor otomotif.
“Penjualan kendaraan bermotor tahun 2019 sebesar 1,1 juta unit. Tahun 2020 penjualan anjlok hingga 50% karena pandemi, hanya mencapai 535 ribu unit saja. Tahun ini bisa bangkit di angka 850 ribu-860 ribu, ini karena support dari Pemerintah,” kata Nangoi. (HAP)
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...