CARITAU SURABAYA – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) Ahmad Fadlur Bayuni menyarankan para pemula saham jangan mudah terkecoh influecer saham yang sedang marak saat belakangan ini.
“Harus menggunakan analisis fundamental untuk mengukur nilai intrinsik suatu perusahaan sebelum membeli sahamnya,” kata Bayuni, Selasa (13/9/2022).
Dalam penjelasannya berbagi cara memilih saham yang baik dan benar, Bayuni menjelaskan analisis fundamental adalah dengan membaca laporan keuangan, prospektus perusahaan, dokumen, serta berita-berita lain yang mendukung.
Analisis itu juga dilakukan mulai lingkup luas, analisis ekonomi; lingkup menengah, analisis industri; hingga lingkup sempit, analisis perusahan.
Bayuni mengatakan analisis tersebut penting di tengah banyaknya influencer saham yang makin marak.
“Influencer ini sangat banyak ya apalagi di Youtube. Saya lihat adik-adik belajar di Youtube kalau ada yang mendorong temen-temen untuk membeli saham tertentu, nah, ini influencer namanya,” ujarnya.
Di mata influencer, saham sama seperti produk jual beli lainnya. Bayuni resah dengan cara influencer memasarkan suatu saham.
“Banyak janji yang ditawarkan dari yang masuk akal hingga tidak masuk akal. Nah, bahayanya yang tidak masuk akal ini. Padahal produk yang mereka jual tidak sesuai dengan value-nya,” katanya
Bayuni juga menjelaskan pemikiran Warren Buffet tentang analisis fundamental yang digunakan hingga kini. Pertama, berinvestasilah sebagai owner, bukan trader. Kedua, memerhatikan nilai intrinsik perusahaan dan manajemennya. Ketiga, memilih bisnis yang sudah dikuasai dan memiliki business advantage.
Bayuni juga memberikan tips membeli saham bagi pemula dengan merekomendasikan membeli saham suatu perusahaan yang produknya terkenal di masyarakat.
“Pilihlah perusahaan yang memiliki akuisisi pasar yang besar. Artinya produk mereka sudah terkenal di masyarakat. Misalnya Astra, Unilever, itu, produk mereka sudah di mana-mana,” ujarnya.
Bayuni mengatakan perusahaan terkenal memiliki likuiditas tinggi yang merupakan elemen penting dalam menilai perusahaan. Perusahaan dengan likuiditas tinggi berarti semakin banyak saham akan dibeli oleh investor.
“Semakin likuid perusahaan maka semakin kuat support dan resistance-nya. Harga saham tidak akan kurang atau melebihi support dan resistance. Jadi ketika terjadi krisis ekonomi harga saham akan relatif stabil,” pungkas Bayuni.(HAP)
jangan mudah terkecoh influencer saham akademisi analisis fundamental
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...