CARITAU SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasi alat monitoring jantung Electro Cardiogram (ECG) dengan 12 sadapan atau 12 lead yang dapat digunakan oleh pasien secara mandiri dan bisa dipantau oleh dokter dari jarak jauh melalui data berbasis cloud.
Menurut Arief Kurniawan ST MT, ketua tim peneliti ITS dari Departemen Teknik Komputer, ECG merupakan alat yang digunakan memantau kondisi jantung melalui pengukuran aktivitas kelistrikan atau impuls denyut jantung.
Adapun ECG 12 lead inovasi ITS memiliki efektivitas paling tinggi dari tipe lainnya karena mampu menunjukkan kondisi jantung dari 12 perspektif secara horizontal dan vertikal pada waktu bersamaan.
Selain mengembangkan ECG 12 lead dengan harga yang lebih eknomis, tim ITS juga berfokus pada portabilitas alat.
“Sehingga ECG dapat digunakan secara mandiri oleh pasien dan dapat dipantau dari jarak jauh oleh dokter yang bertugas. Hasil data perekaman jantung yang tersimpan di cloud juga mampu mengurangi penggunaan kertas,” kata Arief.
Selamatkan Banyak Jiwa
Anggota tim peniliti Dion Hayu Fandiantoro ST MEng menjelaskan, pasien saat menggunakan ECG 12 lead buatan ITS hanya perlu menempelkan elektroda pada bagian dada di titik yang ditentukan untuk menyadap impuls jantung dan sinyal akan diterima oleh sensor.
“Sinyal kelistrikan jantung akan diproses secara real time oleh perangkat ECG 12 lead dengan bantuan algoritma yang dibentuk tim ITS,” jelas Dion yang melanjutkan pendidikan magister di Kumamoto University Jepang bidang Electrical and Electronics Engineering.
Hasil data perekaman impuls jantung yang diolah perangkat ECG 12 lead berupa grafik sinyal dari 12 sadapan yang ditampilkan pada layar LCD perangkat juga akan tersimpan secara lokal, selain tersimpan di cloud untuk ditampilkan pada website.
“Melalui website tersebut, tim dokter dapat memantau hasil perekaman jantung pasien yang dilakukan secara mandiri untuk menentukan diagnosis keadaan jantung pasien,” lanjut Dion.
Dion menjelaskan, sebelum melakukan perekaman pasien diharapkan mendaftarkan diri terlebih dahulu di website yang telah disediakan. Setelah pengguna berhasil masuk dengan akun pribadi, pasien memilih menu mulai rekam pada halaman utama.
Kemudian pada halaman perekaman, pasien perlu memasukkan nama, nomor identitas, dan lama waktu perekaman. Selanjutnya simpan data dan mulai merekam.
“Perekaman akan dilakukan sesuai dengan durasi waktu yang diisikan pada webiste,” paparnya.
Proses inovasi ECG 12 lead yang memakan waktu dua tahun sempat menemui kendala, salah satunya pasien yang bersedia menjadi target uji coba.
Hal terpenting, Dion bersama tujuh anggota tim lainnya berharap ECG 12 lead ITS dapat segera diuji klinis agar dapat dikomersialisasikan ke masyarakat luas.
“Inovasi ini diharapkan mampu membantu penanganan penyakit jatung dan menyelematkan banyak jiwa,” pungkasnya. (HAP)
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...