CARITAU SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) bekerja sama dalam elaborasi hingga hilirisasi inovasi dengan konsep terobosan baru teknologi pengolahan minyak sawit.
“Langkah tersebut menanggapi persoalan kebijakan larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya terkait tataniaga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit,” kata Direktur Kerja Sama dan Pengelolaan Usaha (DKPU) ITS Tri Joko Wahyu Adi saat penandatanganan kerja sama di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat ITS, pada Kamis (2/6/222).
Kerja sama ini diharapan dapat mewujudkan pilot project pembangunan industri sawit rakyat pada tahun-tahun mendatang.
“Yakni sebagai upaya antara lain mengembangkan minyak sawit sebagai solusi mengatasi masalah ketersediaan maupun harga minyak goreng dan kemandirian para petani sawit untuk memiliki bargaining position dalam industri sawit,” katanya.
Tri Joko menjelaskan kerja sama inovasi teknologi di ranah minyak kelapa sawit untuk pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan diaplikasikan di wilayah hutan sawit, Kabupaten Pelalawan, Riau.
ITS juga menawarkan untuk mengembangkan riset dan inovasi dengan ranah lebih luas, seperti kota hingga provinsi yang akan didukung dengan 10 laboratorium riset inovasi dan empat klaster industri teknologi yang ada di ITS, yaitu otomotif, maritim, robotika, dan digital kreatif industri.
“Jika nantinya akan dilakukan kolaborasi besar, maka diharapkan akan terjadi sebuah perubahan besar bagi dunia dan instansi pendukung petani kelapa sawit,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal DPP Apkasindo Rino Afrino mengungkapkan kegiatan hilirisasi inovasi ini sebagai suatu bentuk antisipasi kepada pemerintah yang selama ini menilai penetapan harga TBS kelapa sawit yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 1/2018 tidak adil.
Sebab harga TBS yang diatur hanya ditujukan kepada petani yang bermitra dengan perusahaan.
"Padahal jumlah petani yang bermitra dengan perusahaan hanya 7 persen, sedangkan 93 persen lainnya merupakan petani sawit swadaya,” kata Rino.
Dengan permasalahan tersebut serta mengingat lahan sawit milik petani swadaya dan koperasi mencapai 42 persen dari total 16 juta hektar, Rino mengungkapkan akan dibuatkan pabrik sendiri dengan perkiraan cukup dengan kapasitas produksi 15 ton per jam.
Bahkan, pabrik produksi yang ada di Kabupaten Pelalawan, Riau, kapasitasnya sudah mencapai 30 ton per jam, dengan luas lahan sebesar 7.000 hektare.
“Dengan begitu petani swadaya tak lagi bergantung terhadap berbagai pabrik minyak sawit yang dimiliki korporat besar,” harap Rino.
Banyak potensi yang bisa dikembangkan oleh Apkasindo dan ITS sehingga petani juga bisa naik kelas.
"Tak hanya itu, kami juga sangat mendukung instansi yang mendukung pengadaan minyak goreng dengan pemberian modal sekitar Rp100 miliar," tuturnya.
Proyek yang akan digarap oleh dosen ITS Prof Setiyo Gunawan ST PhD ini akan mengembangkan pembaharuan teknologi pemurnian minyak goreng dengan metode Batch-wise Solvent Extraction.
Metode ini telah terbukti lebih aman dan sederhana karena menggantikan fungsi dan tahapan degumming, neutralization dan bleaching pada metode yang ada saat ini. Tak hanya itu, beban proses deodorisasi lebih ringan karena menggunakan suhu yang lebih rendah untuk operasinya.
Dimisalkan, dari satu kilogram kelapa sawit akan dihasilkan senyawa free fatty acid (FFA) dan kandungan pengotor lainnya yang akan larut dalam pelarut metanol dan berkumpul pada polar liquid fraction (PLF).
Dengan metode Batch-wise Solvent Extraction yang menambah jumlah tahapan proses tersebut, pemurnian minyak goreng sawit dapat meningkat dari 78 persen menjadi 91,46 persen pada tahap satu serta menjadi 98,5 persen pada tahap delapan.(HAP)
its bersama apkasindo wujudkan hilirisasi teknologi industri sawit rakyat
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...