CARITAU TEHERAN – Iran semakin ketat mengawasi perempuan tak berhijab di negaranya. Baru-baru ini pihak berwenang di Iran mulai memasang kamera pengawas atau CCTV di ruang publik untuk mengidentifikasi perempuan tak berhijab.
Dilansir dari BBC Indonesia, kepolisian setempat berharap pengawasan lewat CCTV ini bisa membantu mencegah ‘perlawanan terhadap peraturan berhijab’, yang belakangan marak di Iran. Sebagai hukumannya, perempuan yang kedapatan tidak menutup rambut mereka dengan hijab akan menerima ‘pesan tertulis berupa peringatan dari konsekuensi hukum tak berhijab’.
Kewajiban mengenakan hijab mengundang protes dari masyarakat di Iran. Mereka menggelar unjuk rasa pada akhir tahun lalu. Protes terus meluas menyusul kematian Mahsa Amini di dalam penahanan polisi. Perempuan muda Kurdi ini sebelumnya ditangkap dengan tuduhan melanggar aturan penggunaan hijab.
Protes masyarakat tak berhenti hingga melakukan unjuk rasa. Mereka melakukan Gerakan melepas hijab yang jumlahnya semakin meningkat seiring waktu, terutama di kota-kota besar. Namun pemerintah Iran tetap tak bergeming, dan bahkan terus melakukan penangkapan.
Pernyataan kepolisian yang dipublikasi kantor berita Republik Islam-milik pemerintah Iran, menyatakan kamera CCTV yang dipasang menggunakan teknologi canggih sehingga bisa mengidentifikasi, dan mengirim dokumen serta pesan peringatan kepada pelanggar aturan hijab.
Perempuan di Iran telah diwajibkan menggunakan hijab sejak Revolusi Islam 1979. Perempuan yang melanggar akan ditangkap atau dikenakan denda.
Keterangan kepolisian pada Sabtu (08/04) menyebut hijab sebagai "salah satu pondasi peradaban bangsa Iran" dan mendesak pemilik usaha di ruang publik menegakkan aturan melalui "pemeriksaan rutin".
Serangan di ruang publik terhadap perempuan tak berhijab semakin sering terjadi.
Pekan lalu, sebuah video menunjukkan seorang pria menyiram yoghurt kepada dua perempuan yang tak menggunakan hijab. Videonya viral, dan berujung pada penangkapan dua perempuan tersebut karena melanggar aturan berhijab. Pelaku penyiraman juga ditangkap.
Fenomena gesekan antar masyarakat ini membuat Kepala Peradilan Iran, Mohseni-Ejei angkat bicara. Ia memperingatkan bahwa tindakan kekerasan yang meluas mungkin bukanlah jalan terbaik untuk mendorong perempuan menaati aturan berhijab.
"Masalah budaya harus diselesaikan dengan cara budaya... Kalau kita mau menyelesaikan persoalan dengan penangkapan dan pemenjaraan, harga yang harus dibayar itu makin tinggi, dan kita tidak akan melihat efektivitas yang diinginkan," katanya. (FAR)
iran pasang cctv awasi perempuan tak berhijab iran wajibkan perempuan berhijab
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...