CARITAU SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menelusuri penyebab genangan air di pusat kota saat angin kencang dan hujan deras mengguyur sepanjang hari pada Jumat (7/1/2022).
"Di pusat kota kami kerahkan 50-60 orang satgas di tiga sampai empat titik untuk menelusuri dari hulu ke hilirnya pusat kota," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Lilik Arijanto di kantornya, Senin (10/1/2022).
Penyusuran dilakukan sembari membersihkan sampah pada setiap saluran yang ada di pusat kota, serta pengerukan lumpur dari hulu ke hilir hingga menuju ke laut.
"Dari hasil penulusuran tersebut ditemukan banyaknya utilitas yang melintang di saluran sehingga mengurangi kapasitas saluran. Utilitas yang melintang juga berpotensi membuat ruang gerak sampah berhenti,” katanya.
Lilik menyatakan, kapasitas saluran di pedestrian pusat kota sebenarnya sudah cukup menampung air saat hujan turun. Namun karena banyaknya utilitas yang melintang menjadikan hambatan yang cukup signifikan untuk aliran air.
"Apalagi utilitas di pertemuan tiga bidang atau lebih, akan menjadi hambatan yang cukup signifikan aliran air hingga menyebabkan air mnggenang," paparnya.
Hal pertama yang dilakukan adalah membersihkan saluran, kemudian menata utilitas yang ada di saluran.
Ada beberapa titik di pusat kota yang difokuskan untuk dilakukan pengerukan atau normalisasi saluran seperti saluran di Jalan Panglima Sudirman (Hokky Buah), Jalan Taman AIS Nasution, Jalan Embong Sawo, serta brandgang di pusat kota.
"Kalau masih kurang nanti akan kita tambahi lagi untuk pengerukan di pusat kota," paparnya.
Terkait rencana penambahan rumah pompa di pusat kota, Lilik mengaku belum ada. Pasalnya dari hasil perhitungan, air dari pusat kota menuju ke saluran pembuangan Sungai Kalimas seharusnya sudah mumpuni jika menggunakan gravitasi.
"Kalau belum bisa menampung baru kita pikirkan untuk penambahan kapasitas pompa," ungkapnya.
Upaya lain tengah disiapkan pemkot untuk mencegah terjadinya genangan air di pusat kota saat hujan deras turun, yakni melebarkan inlet di brandgang Grahadi agar kapasitas pompa dapat menerima masukan air lebih besar lagi.
"Saluran inlet yang awalnya miring kita tegakkan. Ini sekarang kita kerjakan di brandgang sebelah Grahadi," katanya.
Sementara upaya lain yang juga sedang dikerjakan pemkot untuk mencegah genangan saat hujan deras adalah dengan memecah aliran air menjadi dua sisi kota.
Pertama aliran air di sisi timur pusat kota akan langsung dibuang ke Sungai Kalimas.
"Sedangkan yang di pusat kota sebelah barat, tetap kita lewatkan Grahadi. Tapi dengan kapasitas inlet-nya di Grahadi kita besarkan," imbuhnya.
Tahun ini Pemkot mengaku memiliki program untuk mengkoneksikan Rumah Pompa Grahadi dengan Rumah Pompa Kenari.
Bahkan rencananya, crossing saluran juga bakal dikerjakan di depan Hotel Inna Simpang agar saluran di pusat kota sebelah barat dapat terkoneksi dengan Rumah Pompa Kenari.
"Sehingga kalau bebannya besar di pusat kota sebelah barat, itu bisa didistribusikan sebagian kelebihannya ke Pompa Kenari. Rencananya tahun ini dikerjakan," pungkasnya. (HAP)
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...