CARITAU JAKARTA - Anda baru memulai untuk berolahraga atau anda ingin meningkatkan kemampuan berolahraga? Sebelum memulainya, ada hal yang perlu anda ketahui, salah satunya tentang adaptasi fisiologis seseorang dalam berolahraga.
Praktisi kedokteran olahraga lulusan Universitas Indonesia dr Wawan Budisusilo Sp.KO mengatakan orang-orang umumnya memerlukan delapan hingga 12 pekan untuk dapat meningkatkan kemampuannya dalam berolahraga.
Baca Juga: Stem Cell Bermanfaat Bagi Kesehatan, Ini Penjelasan Dokter
"Perlu adaptasi fisiologis. Misalnya intensitas sedang kita hanya jalan cepat, tetapi setelah dua atau tiga bulan kita minta naik secara otomatis intensitasnya," kata dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) ini dalam sebuah webinar kesehatan, Minggu (23/10/2022).
Seseorang yang sudah menjalani enam bulan berolahraga maka bisa dikatakan olahraga menjadi bagian kebiasaannya.
Wawan mengingatkan, berhenti atau jeda berolahraga karena berbagai macam alasan setidaknya dua minggu dapat menurunkan kemampuan seseorang sekitar 20%. Oleh karena itu, dia menyarankan orang-orang tetap aktif di sela kesibukan.
"Makanya saya bilang start low goes low, karena menjadi sebuah habbit itu perlu waktu dan komitmen. Perlu diciptakan pada masyarakat dan pasien," kata dia.
Menurut dia, sebelum berolahraga, orang juga perlu mengetahui denyut nadi maksimum dengan menghitung 220 dikurangi usia. Kemudian, dilansir dari Antara, angka ini digunakan untuk menghitung intensitas olahraga. Untuk intensitas sedang misalnya dihitung dengan rumus 64% - 76% dikalikan denyut nadi maksimum.
Baca juga : Kamu Orang dengan Alergi? Ini Pilihan Olahraga yang Baik Menurut Dokter
Seseorang dengan usia 40 tahun, denyut nadi atau heart rate maksimumnya 180. Intensitas yang mungkin baik bagi dirinya adalah 64% - 76% dari denyut nadi maksimal yakni sekitar 115 - 135. Hal ini agar olahraga yang dia lakukan aman dan bermanfaat bagi kesehatan.
"Bolehkah intensitas tinggi? Boleh kalau sudah terbiasa dan tidak dilakukan kontinu, jadi ada interval," tutur Wawan.
Berdasarkan penelitian, berolahraga rutin memiliki sejumlah manfaat antara lain meningkatkan imunitas, menurunkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, diabetes, hipertensi dan penyakit lain sehingga kualitas hidup lebih baik. Dalam berolahraga, seseorang perlu menerapkan salah satunya FITT yang merupakan akronim dari Frequency, Intensity atau Intensitas, Time atau waktu, dan Type atau tipe.
Frekuensi olahraga dilakukan sebanyak tiga hingga lima kali dalam seminggu, dengan intensitas sedang yang salah satunya dibuktikan dengan tes berbicara. Kemudian, olahraga dilakukan dengan durasi 30 – 45 menit di luar pemanasan dan pendinginan dan tipe atau jenis olahraga yang benar yakni melibatkan latihan kekuatan dan kardio. Contoh olahraga yang sesuai dengan prinsip FITT antara lain jalan cepat, jogging, bersepeda statis, senam, dan berenang. (IRN)
olahraga adaptasi fisiologis universitas indonesia habbit kebiasaan kesehatan imunitas
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...