CARITAU JAKARTA - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, Skywalk dibagun sebagai antarmoda transportasi. Sistem Skywalk berbayar sesuai dengan moda transportasi yang terhubung.
Dengan berlakukan sitem berbayar, Hari menjelaskan, kebaradaan Skywalk berbeda dengan jembatan orang ( JPO ) pada umumnya. "Fungsinya beda Skywalk dengan JPO," ujar Nugroho, Selasa (7/2/2023).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jumat 26 Mei, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah Berawan
Hal tersebut dikatakan Hari menanggapi adanya keluhan masyarakat terkait sitem berbayar yang diberlakukan Skywalk Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Seorang pengguna Skywalk Kebayoran Lama mengeluhkan sistem berbayar, meski dirinya bukan pengguna transportasi umum.
Lebih lanjut Hari menjelaskan, Skywalk Kebayoran Baru menghubungkan Transjakarta Koridor 13 Velbak, Koridor 8 Kebayoran, dan Stasiun Kereta Commuter Kebayoran itu sebagai akses integrasi antarmoda ke depannya.
"Skywalk Kebayoran memang merupakan infrastruktur yang difungsikan khusus sebagai akses integrasi (perpindahan) antar moda transportasi umum yakni KRL Commuter Line dan Bus Transjakarta, baik dari koridor 8 maupun dari koridor 13," ujar dia.
Menurutnya, saat ini sistem Skywalk berbayar tersebut sesuai dengan moda transportasi yang terhubung. Ke depan Skywalk tersebut juga terkoneksi sistem integrasi JakLingko.
"(Pembayaran) sesuai trayek dan modanya. Jadi karena belum terkoneksi dengan sistem JakLingko jadi masih begitu. Nanti setelah sistem JakLingko aktif orang mau ke KCI tidak harus bayar ke Tj," tuturnya.
Diketahui, keluhan datang dari Gibran (24) pengguna Skywalk Kebayoran Lama. Dirinya mengeluhkan harus tap in - tap out atau membayar Rp3,500,- saat menggunakan Skywalk Kebayoran Lama. Padahal ia mengaku bukan pengguna moda transportasi umum.
"Ini baru berlaku hari ini. Saya kan enggak naik Transjakarta, hanya mau lewat Skywalk dari arah koridor 8. Tapi dipotong Rp3.500," ujar Gibran.
Sebagai informasi, Skywalk Kebayoran Lama bertujuan sebagai sarana integrasi antara halte Transjakarta Koridor 13 Velbak dengan Halte Transjakarta Kebayoran Lama Koridor 8 serta Stasiun KRL Kebayoran Lama untuk memudahkan masyarakat berpindah moda transportasi publik.
Panjang bentang Skywalk Kebayoran Lama mencapai 450 meter dengan lebar 3,6 meter. Skybridge Kebayoran Lama juga dilengkapi tiga unit lift dan dua unit eskalator agar memudahkan masyarakat termasuk lansia, ibu hamil dan teman-teman disabilitas menggunakan fasilitas tersebut.
Di tiap sisi Skywalk Kebayoran juga dipasang lampu artistik untuk memperindah pada saat malam hari. Serta tersebar belasan kamera CCTV yang dapat memantau selama 24 jam agar masyarakat merasa aman dan nyaman. (DID)
Baca Juga: Datuk Biru Pendiri Masjid Jami Al Anwar Jatinegara
skywalk kebayoran tqp in-tap out integrasi antarmoda pemprov dki jakarta transportasi
Jelang Final Uber Indonesia vs China, Kejutan Pero...
Haaland Quattrick, Manchester City Tempel Ketat Ar...
Aktivitas Gunung Ruang masih tinggi
Permintaan Ekspor Teripang
Tasyakuran Awal Musim Tanam Tembakau di Temanggung