CARITAU SINGAPURA – Kuala Lumpur, 7 November 1969, Tim Nasional Indonesia berhasil meluluhlantakkan Singapura pada ajang Piala Merdeka. Skor akhir laga sangat mencolok, 9-2 untuk kemenangan Skuad Garuda. Sembilan tahun sebelumnya, skor telak juga berhasil dibukukan Timnas Indonesia atas Singapura. Pada 8 Agustus 1960 itu, laga di event yang sama berakhir dengan skor 8-3 untuk kemenangan Timnas Indonesia.
Tiga dasawarsa kemudian, tepatnya 18 Agustus 1990, Tim Merah-Putih kembali menggelar pesta gol ke gawang Singapura. Bertanding di ajang Piala Kemerdekaan di Jakarta, Timnas Indonesia menutup laga dengan enam gol tanpa balas.
Tapi semua kemenangan indah itu hanya catatan sejarah. Kini di ajang AFF 2020 adalah saatnya menorehkan sejarah baru menjadi juara Piala AFF untuk kali pertama.
Kemenangan atas Singapura di babak semifinal Piala AFF 2020 pada Rabu besok (22/12/2021), menjadi tugas pertama mewujudkan misi tersebut. Sejauh ini, hasil terbaik yang ditorehkan Skuad Garuda di ajang Piala AFF adalah juara kedua atau finalis, yaitu tahun 2000, 2002, 2004, 2010, dan terakhir 2016.
Namun Singapura bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan. Apalagi jika melihat catatan rekor pertemuan keduanya khusus di Piala AFF. Di turnamen antar negara se-Asia Tenggara itu, Indonesia dan Singapura sudah berhadapan sebanyak sembilan kali. Hasilnya, Indonesia menang tiga laga, kalah empat kali dan imbang dua kali.
Bahkan, ada saat di mana Indonesia menjalani masa kelam dalam sejarah perjumpaannya dengan Singapura. Sejak Desember 2004 hingga November 2009, Timnas Indonesia tidak pernah sekali pun meraih kemenangan atas Singapura (5 kalah, 2 imbang).
Dari catatan tersebut, bisa disebut Singapura bukan lawan yang mudah untuk ditaklukkan. Namun, berbekal penampilan menawan di babak penyisihan grup, kita patut optimis Evan Dimas dkk mampu menang untuk melangkah ke partai puncak menghadapi pemenang laga Thailand vs Vietnam.
Di babak penyisihan, meski tergabung di grup neraka bersama Vietnam dan Malaysia, anak asuh Shin Tae-yong (STY) sukses keluar sebagai juara grup B. Di laga pamungkas fase grup, penampilan timnas banyak mendapat pujian. Indonesia sukses mempermalukan musuh bebuyutannya, Malaysia dengan skor telak 4-1.
Empat gol yang tercipta dicetak dengan indah dan rapih, termasuk gol Elkan Baggott lewat tandukan yang memperdaya bek naturalisasi Malaysia, Dion Cools. Beberapa pelatih negara tetangga pun banyak yang menyebut Indonesia sebagai calon kuat juara dengan permainan yang dipertontonkan di laga lawan Malaysia.
Striker Timnas Masih Tumpul
Timnas Indonesia dapat kabar baik jelang pertandingan lawan Singapura di babak semifinal Piala AFF 2020 nanti. STY kedatangan Egy Maulana Vikri, salah satu pemain bintang andalan timnas yang akhirnya diizinkan membela Timnas oleh klubnya FK Senica di Liga Slovakia.
Namun, mantan pelatih Timnas Korsel U-19 itu kemungkinan besar belum bisa menurunkan Egy di leg pertama karena kedatangannya terlalu mepet dengan kickoff leg pertama semifinal Piala AFF 2020. Jika nanti ternyata Egy dimainkan, maka ia bisa menjadi puzzle penyempurna di tim racikan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Pada pola 4-2-3-1 atau 4-3-3 yang biasa dipakai STY, Egy dapat berperan sebagai false nine atau penyerang palsu yang akan mengecoh lini pertahanan lawan. Hal ini bisa menjadi solusi tumpulnya barisan penyerang di timnas.
Sekadar diketahui, striker murni timnas Indonesia belum bisa menunjukkan taringnya di Piala AFF 2020. Lihat saja, dari 13 gol yang dibuat Timnas Indonesi di fase Grup B Piala AFF 2020, hanya satu yang berasal dari seorang striker, yakni Ezra Walian.
Hadirnya Egy diharapkan bisa mengakhiri caatan buruk di lini depan. Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri sangat berharap Egy bisa segera bergabung dengan tim.
"Kami di sini sebenarnya berharap Egy bisa bergabung dengan tim sebelum melawan Singapura di babak semifinal. Sehingga pada pertandingan tersebut, Egy bisa bermain dan menambah kekuatan tim," kata Indra Sjafri dilansir dari Sportstars.id.
Meski begitu, tanpa Egy di leg pertama pun, STY masih punya racikan yang mumpuni untuk menghadapi Singapura. Di belakang, Elkan Baggott akan tetap jadi andalan. Apalagi kondisi fisiknya sudah lebih baik setelah menyelesaikan karantina dan tampil lawan Malaysia.
Elkan akan diduetkan dengan Alfeandra Dewangga, diapit oleh dua bek sayap andalan STY, Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan. Kombinasi empat pemain bertahan ini diharapkan jadi benteng kokoh di depan kiper andalan, Nadeo Argawinata.
Di sektor gelandang, Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya berpeluang besar tampil sejak menit pertama. Keduanya sejauh ini tak tergantikan di lini tengah Skuad Garuda, bersama Evan Dimas yang piawai mengatur ritme permainan.
Maju ke lini depan, di sini STY masih punya trio Witan Sulaeman, Ezra Walian dan Irfan Jaya. Misalkan Egy bermain, posisinya akan mengisi tempat Ezra sebagai penyerang palsu.
Waspadai Bola Mati
Sementara itu, status Timnas Singapura sebagai tuan rumah tentu sedikit menguntungkan mereka. Di kawasan Asia Tenggara, The Lions termasuk tim kuat dan pernah empat kali juara Piala AFF atau yang dulu bernama Piala Tiger.
Saat ini, ditangan pelatih asal Jepang, Tatsuma Yoshida, Singapura mampu meloloskan diri ke babak semifinal untuk pertama kalinya sejak 2012. Juru taktik berusia 47 tahun itu membesut skuad The Lions sejak 2019.
Pada fase grup Piala AFF 2020, Singapura mengemas tiga kemenangan dan menelan sekali kekalahan dari empat pertandingan. Satu-satunya kekalahan yang dialami The Lions pada babak penyisihan grup Piala AFF 2020 adalah ketika mereka digasak dua gol tanpa balas oleh Thailand.
Catatan produktivitas gol tuan rumah memang kurang mengesankan. Singapura hanya mampu menjaringkan tujuh gol ke gawang lawan. Sebaliknya, gawang mereka kebobolan tiga gol.
Apabila melihat hasil di fase grup, pencapaian Indonesia justru lebih baik dari Singapura. Garuda tak pernah kalah dengan selisih gol sangat baik yakni 13-4.
Kemenangan terbesar Singapura di fase grup Piala AFF 2020 adalah 3-0 atas Myanmar pada laga perdana Grup A. Selanjutnya, The Lions menang 2-1 atas Filipina dan 2-0 atas Timor Leste.
Pemain paling produktif Singapura di Piala AFF 2020 adalah Ikhsan Fandi. Putra striker legendaris The Lions Fandi Ahmad itu sudah mencetak dua gol. Sama seperti Indonesia, Singapura juga kerap mengandalkan kecepatan para pemain sayap untuk membongkar pertahanan lawan.
Selain kecepatan kedua sayap, The Lions juga cukup efektif memanfaatkan situasi bola mati. Empat dari tujuh gol yang mereka cetak di fase grup Piala AFF 2020 lahir melalui bola mati.
Kemampuan para pemain Singapura memanfaatkan situasi bola mati inilah yang wajib diwaspadai Indonesia. Elkan harus piawai mengkoordinir lini belakang saat Singapura mendapatkan bola mati, baik sepak pojok maupun tendangan bebas di area berbahaya. Jika hal tersebut bisa dilakukan, Indonesia punya peluang besar untuk menang. (DIM)
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024