CARITAU MAKASSAR - Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BB KIPM) Makassar merilis secara resmi hasil pengujian laboratorium sampel kematian ikan di Kabupaten Kepulauan Selayar masih berada di bawah batas normal.
Hasil uji laboratorium untuk parameter logam berat menunjukkan kandungan logam berat ikan sampel masih berada di bawah batas normal.
Baca Juga: Fenomena Air Laut di Selayar Berubah Jadi Hijau dan Mengeluarkan Bau Busuk
"Simpulan tersebut diketahui dikeluarkan berdasarkan BB KIPM nomor 135/BBKIPM.MKS/HNM.320/I/2023 tentang Outbrek Kematian Ikan di Kepulauan Selayar," jelas Kabid Humas Diskominfo Selayar, Andi Sandra Esty Abriany, Selasa (24/1/2023).
Di mana pihak Laboratorium BB KIPM Makassar melakukan pengujian untuk mengetahui penyebab kematian ikan dan keamanan ikan untuk dikomsumsi masyarakat.
Hasil uji lab, diketahui bahwa kematian ikan di Kabupaten Kepulauan Selayar tidak disebabkan oleh penyakit.
Begitu pula dengan kadar logam, pihak BB KIPM menilai masih berada dibawah ambang batas SNI.
Dengan adanya hasil uji laboratorium tersebut, BB KIPM Makassar mengimbau masyarakat untuk tidak takut memakan ikan.
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik dikonsumsi masyarakat karena mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh, dan juga salah satu langkah tepat dalam pencegahan stunting di Indonesia.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, fenomena laut yang nampak terang dengan warna biru kehijauan dimalam hari terjadi di pesisir pantai barat Selayar dan sempat viral di media sosial.
Pemkab Selayar kemudian bertindak cepat dengan melakukan pengambilan sampel
ikan yang mati dan mengirimkan sampel tersebut ke Balai Besar KIPM Makassar untuk dilakukan uji laboratorium. (KEK)
air laut berubah jadi hijau di selayar air laut fenomena air laut pemkab selayar ikan mati ikan mati. aman dikonsumsi
Punya Daya Tawar Dibanding Gelora, PKS Optimis Dia...
Kenaikan Harga Bawang Merah
Isu Jokowi Pindah Partai, Budi Arie: Warnanya Tung...
Bos Microsoft Umumkan Berinvestasi Rp27,6 Triliun...
Sekolah PAUD Roboh di Ciamis