CARITAU JAKARTA - Latar belakang tokoh muda satu ini sangat (humble) sederhana dan tidak neko-neko. Ical Syamsudin, pegiat warta juga seorang demonstran jalanan tengah membidik kursi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Jakarta Pusat.

Ical Syamsudin di dalam beragam pergerakan prinsipnya sangat tidak diragukan lagi. Ia dikenal kalangan aktivis pergerakan anti kemapanan dan perlawanan, bahkan dirinya sangat sensitif mengenai persoalan-persoalan sosial.

Ical yang juga seorang aktivis pegiat anti korupsi bertekad untuk mengaplikasikan visinya. Yakni, kata dia, mewujudkan pemerataan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat serta berupaya keras tegaknya keadilan yg hakiki dan membela masyarakat melalui PAN

"Spirit kepemimpinan yang dilandasi oleh niat yang tulus atas izin dan ridho NYA dibawah naungan maghfiroh Allah Azza wa Jalla," kata Ical saat ditanya soal semangat yang mendorongnya maju sebagai calon Ketua DPD PAN Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024).

Atas kepentingannya itulah Ical berniat maju bertarung merebut kursi Ketua DPD PAN Jakarta Pusat. Sadar atas adagium ‘tiada artinya sejuta massa bila dibandingkan dengan segenggam kekuasaan’, maka kepastiannya maju sebagai salah satu kandidat Musda PAN nantinya di partai besutan Zulkifli Hasan itu.

Secara majas menurut Ical, Jakarta adalah metafora, komputer yang mampu mengutak-atik angka-angka nasib dan memutar nasib. Angka-angka itu untuk mewujudkan segudang harapan dan perubahan nasib jutaan banyak orang yang terwakilkan (representatif) haknya melalui wakil rakyatnya, bahkan Jakarta adalah barometer dan mercusuarnya visi nasional.

"Filosofi yang mendorong spirit saya, bila hendak menguasai Indonesia, maka diawali berpikir dan melangkah untuk nerebut Jakarta yang notabene adalah Ibukota negara, simbol kejayaan dan imperium kekuasaan," ujar dia.

Satu dari sebuah keniscayaan. Menurutnya, dengan latar belakang pendidikan baik formal maupun Informal dirinya merasa memiliki kompetensi untuk bisa membawa kepentingan politik PAN ke depannya. Dengan demikian mampu meraih mimpi terwujudnya masyarakat Jakarta yang adil makmur gemah ripah lohjinawi toto tenttem kerto raharjo. (DID)