CARITAU BANGKALAN – Kepala Puskesmas Kota Bangkalan dr Wiwik mengakui pembagian honor petugas vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Bangkalan, Jawa Timur tidak merata karena dari 60 petugas hanya 20 orang yang mendapatkan SK dari Dinkes Pemkab Bangkalan.

“Secara otomatis hanya 20 orang itu yang mendapatkan honor, sedangkan 40 orang petugas lainnya tidak,” kata dr Wiwik. 

Maka demi keadilan dan kebersamaan, lanjut dr Wiwik, honor yang diterima oleh 20 petugas vaksinasi tersebut dipotong dan dibagikan secara merata kepada 40 petugas lainnya yang tidak mendapatkan SK.

Meski mengakui telah memotong honor petugas vaksinator, namun dr Wiwik membantah kabar yang beredar bahwa pemotongan dilakukan secara sepihak, akan tetapi atas persetujuan para penerima honor. 

"Memang benar ada pemotongan. Tapi tujuannya dibagi rata dengan petugas vaksinasi Covid-19 lainnya," kata dr Wiwik menanggapi keluhan adanya praktik pemotongan honor yang disampaikan sejumlah petugas di Puskesmas Kecamatan Bangkalan. 

Muncul keluhan dari 20 petugas vaksinasi Covid-19 di puskesmas yang mengaku dipotong secara sepihak, tanpa persetujuan dari petugas vaksinasi.

Menanggapi kejadian tersebut Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan berjanji mengusut praktik pemotongan honor petugas vaksinasi Covid-19 di wilayah itu yang dilakukan oleh oknum pejabat di lingkungan Pemkab Bangkalan.

"Honor yang diterima petugas itu merupakan hak yang bersangkutan dan tidak boleh ada pemotongan, kecuali memang diberikan secara sukarela oleh si penerima honor tersebut," kata Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo di Bangkalan, menanggapi kasus pemotongan honor petugas vaksinasi di sejumlah puskesmas di wilayah itu, Sabtu (8/1/2022).

Sudiyo menjelaskan, honor petugas vaksinasi Covid-19 di Bangkalan telah dicairkan Dinkes Bangkalan pada 21 Desember 2021.

"Yang jelas kalau dari dinas kesehatan, kami pastikan tidak ada pemotongan," tandas Sudiyo. (HAP)