CARITAU JAKARTA - Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High Level Forum on Multi-Stakeholders Partnership (HLF MSP) 2024 akan digelar pada 1-3 September 2024 di Bali. Kegiatan itu bertepatan dengan peringatan 69 tahun Konferensi Asia Afrika.
Diharapkan HLF MSP 2024 dapat menjadi wadah yang memperkuat kolaborasi dalam mempercepat pencapaian pembangunan berkelanjutan (SDGs). Hal itu disampaikan, Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas Bogat Widyatmoko.
“Jadi kita harap HLF MSP ini tidak hanya memberikan benefit ekonomi, tapi juga mempercepat pencapaian SDGs," kata Bogat saat konferensi pers di Menara Bappenas di Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Dikatakannya, salah satu kendala dalam pencapaian SDGs adalah ketersediaan pembiayaan. Kendala tersebut akan atasi bersama dengan merumuskan pembiayaan alternatif untuk membiayai berbagai macam upaya yang harus dilakukan dalam percepatan SDGs.
Menurut Bogat, pencapaian SDGs di dunia bagian selatan (global south) masih tertinggal dari yang direncanakan.
Dia menggarisbawahi kata kunci dalam pelaksanaan HLF MSP adalah transformasi, kolaborasi, keberlanjutan, dan solidaritas. Penyelenggaraan HLF MSP disebut sebagai kelanjutan dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika pada 1955.
“Boleh dikatakan ini KTT Asia-Afrika gaya baru, gaya modern yang sesuai dengan dinamika perkembangan saat ini, di mana hasil HLF MSP ini kita harap tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia tetapi juga dunia,” tutur Bogat.
Gelaran HLF MSP 2024 akan dilaksanakan di Bali pada 1-3 September 2024, bertepatan dengan peringatan 69 tahun Konferensi Asia Afrika, atau dikenal dengan Bandung Spirit, yang mengedepankan semangat solidaritas dan kerja sama negara-negara berkembang.
Pertemuan nanti diharapkan menjadi platform yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari seluruh dunia untuk bersama-sama merancang masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan semangat Bandung Spirit yang telah menjadi landasan sejak 1955.
HLF MSP 2024 akan menjadi tonggak penting dalam sejarah diplomasi dan kerja sama pembangunan internasional, terutama antarnegara berkembang.
Forum ini tidak hanya akan menemukan solusi bagi kebuntuan dalam pembangunan global, tetapi juga akan memastikan semua pihak memiliki komitmen dan peran dalam memperjuangkan solusi tersebut bersama-sama. (DID)
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...