CARITAU PAREPARE - Dua orang pemuda di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit (RS) Asri Ainun Habibie.
Pasalnya kedua pemuda itu nekat memperbesar alat vitalnya (penis) dengan cara disuntik. Mereka menyuntik alat vitalnya itu dengan cairan minyak kemiri.
Plt Direktur RS Asri Ainun Habibie, dr Mahyuddin Rasyid membenarkan adanya dua orang pemuda yang dirawat di RS karena menyuntikkan minyak kemiri di alat kelaminnya.
Sebelumnya, kata dia, pada tahun 2015 silam, sebanyak 20 orang pemuda juga dirawat di rumah sakit (RS) dengan kasus yang sama.
"Setelah tahun 2015 silam menemukan kasus pembesaran alat kelamin dengan menggunakan minyak kemiri yang disuntikkan ke alat kelamin mereka, kini kami kembali menemukan dua kasus yang sama pada pekan lalu," katanya kepada awak media, Jum'at (8/9/2023) kemarin.
Ia menjelaskan, keduanya melakukan hal nekat karena pernah melihat teman-teman mereka melakukan hal yang sama.
Di mana, mereka menyuntikkan minyak kemiri atau dengan menggunakan metode suntik silikon pada penisnya.
"Kedua kasus itu kami temukan karena sang pasien mengeluhkan sakit di area kelamin bagian scrotum atau kantung kulit pembungkus organ reproduksi pria," katanya.
Dampaknya memang terjadi pembesaran pada alat vital pasien namun beberapa minggu kemudian pasien mengeluhkan sakit di bagian area vital.
"Pasien mengeluhkan bagian scrotum atau kantung kemih kelamin pria nyeri efek suntikan benda asing yang masuk, bahkan dibagian itu kami menemukan ada keluar nanah," sambungnya.
Dengan kedua kasus itu, pihak dokter di Parepare masih melakukan tindakan penanganan lebih lanjut.
Memang, kata Mahyuddin, awal-awal setelah disuntikan zat-zat asing dalam batang penis pasien, pasien merasakan alat vitalnya on terus, keluhan itu dirasakan pasien hingga seminggu pasca disuntikkan zat-zat asing dalam batang penis pasien.
"Tindakan awal yang kami lakukan pada kedua pasien itu dengan melakukan Operasi yang pertama, dengan mengeluarkan nanah pada daerah scrotum. Tindakan awal itu merupakan pencegahan infeksi agar tidak menjalar ke daerah lain disekitar kelamin," terangnya.
Mahyuddin berharap agar warga khususnya kaum laki-laki agar tidak lagi ikut-ikutan dalam membesarkan alat vital meraka, apalagi dengan orang yang tidak profesional di bidangnya. Kegiatan itu hanya akan menimbulkan penyesalan pada pasien itu sendiri.
"Awalnya niat mereka hanya ingin memuaskan pasangan mereka, namun kegiatan itu hanya berujung pada penyesalan," tandasnya. (KEK)
Pemuda Perbesar Alat Vital Minya Kemiri Memperbesar Alat Kelamin
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...