CARITAU PACITAN – Peta Mangrove Nasional (PMN) tahun 2021 menyebutkan luas mangrove eksisting di Jatim merupakan yang terluas di Pulau Jawa, yakni mencapai 27.221 hektare atau 48% dari luas total mangrove eksisting di Pulau Jawa mencapai 51.577 hektare.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, besarnya potensi kawasan mangrove di Jatim menjadikan kegiatan penanaman pada ekosistem mangrove sangat penting dalam mendukung mitigasi perubahan iklim dan pemanasan global yang akan memberi dampak luas terhadap kehidupan masyarakat.
“Untuk itu saya mengajak seluruh pihak baik bupati/walikota, BUMN/BUMD dan lembaga masyarakat lainnya untuk ikut andil melakukan rehabilitasi lahan kritis dan ekosistem mangrove dengan melakukan penanaman mangrove. Tidak hanya menamam, tapi juga ikut merawat mangrove,” kata Khofifah saat melakukan penanaman mangrove di Pantai Watumejo Mangrove Park, Desa Kembang, Kabupaten Pacitan, Sabtu (19/2/2022).
Selama tahun 2021, Pemprov Jatim telah melakukan penanaman mangrove seluas 42,75 hektare atau sebanyak 136.600 batang di Kabupaten Gresik, Pasuruan, Probolinggo, Banyuwangi, dan Bangkalan.
Selain penanganan pada ekosistem mangrove, Pemprov Jatim juga melaksanakan rehabilitasi pada lahan kritis melalui penganggaran APBD dengan melaksanakan pembangunan hutan rakyat seluas 1.281 hektar atau sejumlah 568.250 batang bibit penghijauan.
“Tahun 2022 ini, rencananya rehabilitasi ekosistem mangrove melalui Pemprov Jatim seluas 95 hektar dan UPT KLHK kurang lebih seluas 1.250 hektar,” kata Khofifah
Lebih lanjut disampaikan Mantan Mensos RI itu, salah satu wujud komitmen ini juga dilakukan dengan diterbitkannya Surat Edaran Gubernur Jawa Timur No. 522/367/123.5/2022 dan 522/368/123.5/2022 tanggal 31 Januari 2022 kepada BUMN/BUMD/BUMS, Lembaga Masyarakat serta Bupati/Walikota, untuk turut andil dalam kegiatan rehabilitasi lahan kritis dan ekosistem mangrove di Jawa Timur.
“Dalam SE tersebut, para pihak dapat menyampaikan data pelaksanaan kegiatan penanaman yang dilakukan ke Dinas Kehutanan Provinsi Jatim dalam rangka efektivitas pendataan capaian rasio tutupan hutan dan lahan di Jawa Timur,” papar Khofifah.
Gubernur kembali menegaskan bahwa gerakan menanam dan merawat mangrove harus dilakukan secara masif oleh berbagai pihak di Jatim.
“Pokoknya nandur dan merawat. Seperti di sini sebetulnya banyak mangrove tapi banyak juga yang tidak terawat. Apa yang kita tanam hari ini untuk ekosistem alam tentunya berguna bagi masa depan anak cucu kita kelak,” kata Khofifah menyerahkan bantuan bibit mangrove 1.000 batang kepada Kelompok Masyarakat (Pokmas) Jangkar Segoro Kidul Pacitan. (HAP)
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...