Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto memberikan sinyal bersatunya kubu Anies-Muhaimin dengan Ganjar-Mahfud dalam barisan oposisi.
Hal itu disampaikan Hasto saat menjadi narasumber diskusi Election Talk #4 bertajuk 'Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi?' di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis (7/3/2024).
Baca Juga: Ungkap Ada Tekanan Terhadap Ketum Partai untuk Langgengkan Kekuasaan, PDIP Melawan?
Sebelumnya Hasto mengapresiasi diskusi yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), yang sudah langsung empat kali ini.
"Empat itu angka istimewa. Karena ada derivatifnya, satu dan tiga. Ini perpaduan kekuatan untuk menjawab opsi-opsi ke depan," kata Hasto.
Pernyataan Hasto itu pun mengingatkan dengan gerakan salam empat jari yang muncul jelang pencoblosan 14 Februari lalu. Gerakan itu merupakan ekspresi untuk tidak memilih Pasangan Nomor Urut 2, Prabowo-Gibran.
"Jadi, 2+2 itu bukan 4, tapi pak Jokowi. Sebab pak Jokowi yang melipatgandakan kekuatan nomor 2," katanya.
Dia juga mengatakan, Presiden Joko Widodo yang notabene masih kader PDIP, justru terang-terangan mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Puan Ungkap Calon Kuat Pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Harimau Sumatera Buntung Mati Terkena Jerat
Kantongi SK Menkumham, Bamus Betawi Sah Dipimpin E...
Latihan Angkat Berat Jelang Paralimpiade
Kejari Bakal Periksa Menantu Walkot Makassar, Duga...
Jasa Penyewaan Film Seluloid Layar Tancap di Tangs...