CARITAU DEPOK – Dalam sepekan terakhir harga beberapa kebutuhan bahan pokok mengalami lonjakan, termasuk kenaikan harga gas LPG 12 kg atau gas non subsidi yang dimulai sejak Minggu (27/2/2022).
Berdasarkan pantauan dari Caritau.com harga gas LPG di Kota Depok, Jawa Barat di warung eceran berbeda-beda yang berkisar antara Rp 200.000 - Rp 210-000 per tabung gas LPG 12 kg maupun Bright Gas.
Salah satu pemilik agen gas, Antoni Prajonathan (33), yang bertempat di Jl. Mahakam raya, Baktijaya, Sukmajaya, Kota Depok mengatakan kenaikan gas LPG 12 Kg mulai dirasakan pada tanggal 1 Maret 2022.
Antoni mengungkapkan, sebelum mengalami kenaikan, dia menjual gas LPG 12 kg dengan harga Rp175.000. Namun ketika mengalami kenaikan, mau tak mau ia harus menjual dengan harga sekitar Rp 200.000.
"Mulai 1 Maret harga gas 12 kg naik, sebelumnya saya jual dengan harga Rp175.000 ketika naik kita jual dengan harga Rp 200.000, itupun saya bedain. Kalo yang beli perorangan saya jual segitu. Tapi kalo yang beli untuk dijual lagi saya kurangin harganya," ucap Antoni, kepada Caritau.com, Jumat (4/3/2022).
Antoni menjelaskan, setelah mengalami kelonjakan harga, omset penjualan tokonya mengalami penurunan. Terjadinya hal tersebut dikarenakan para konsumen juga mencocokan dengan harga yang lain.
"Jadi ya kita nunggu keputusan pemerintah aja, saya lihat di beberapa media itu angka rata-rata kenaikan harga gas 12 kg sekitar Rp 200.000. jad kita mau kasih harga belum berani paten juga, tergantung keputusan dari pemerintah," jelas Antoni.
Antoni mengungkapkan, sebelum mengalami kenaikan harga, rata-rata per-hari penjualan gas 12 kg bisa mencapai 10 tabung, namun sejak akhir Februari hingga saat ini hanya laku 20 tabung.
"Semenjak kenaikan akhir Februari hingga hari ini, tanggal 4 Maret, dalam waktu empat hari penjualan kita gak sampai 20 tabung, biasanya perhari 10 tabung," ungkap Antoni.
Antoni mengaku, belum dapat memastikan dampak kenaikan gas 12 kg ini apakah dapat mempengaruhi beralihnya para konsumen ke gas 3 kg.
"Semenjak kenaikan harga ini banyak orang yang menanyakan kepada saya tapi kalo beralih ke gas 3 kg itu kita kurang tau juga, karena kita gak tau apakah dia punya stok atau tidak dirumahnya," kata Antoni
"Banyak konsumen yang bertanya kepada saya terkait harga tabung gas kecil lalu dalam beberapa hari ini banyak juga konsumen yang ingin menjual tabung gas besar (12 kg) ke toko. Tapi yang pasti yang menanyakan harga gas tabung kecil dan yang mau menjual tabung gas besar itu banyak," ujar Antoni.
Antoni mengungkapkan biasanya tabung gas 12 kg di banderol olehnya dengan harga sekitar Rp600.000 an, setelah mengalami lonjakan harga, ia menjual dengan kisara harga diatas Rp 600.000.
"Saya jual tabungnya saja sebelum kenaikan itu harganya sekitar Rp 600.000, karena harga nya naik sekarang mungkin harganya bisa diatas Rp 600.000. Saya sendiri belum mengecek lagi terkait harga jual tabung dengan isinya," ungkap Antoni.
Antoni berharap semoga pemerintah dapat segera mengambil keputusan dalam menangani fenomena kenaikan harga gas 12kg sesuai dengan proposionalnya.
"Harapan saya semoga pemerintah bisa mengembalikan harga sesuai denga proposionalnya," ujar Antoni.
Senada dengan Antoni, penjual gas warung kelontong, Sutrisno (40) mengaku terkejut dengan kenaikan harga gas LPG 12 kg.
Pasalnya dirinya baru mengetahui informasi kenaikan harga LPG 12 kg setelah dirinya melakukan pemesanan ulang ke salah satu agen gas langganannya di salah satu wilayah di kota Depok.
"Saya sendiri kaget mengenai kenaikan harga gas LPG 12 kg, saya baru tau info itu waktu saya mau beli di agen langganan saya, kalo ga salah mulai akhir Februari," kata Sutrisno.
Sutrisno mengaku sebelum mengalami kenaikan, gas LPG 12 kg dia jual dengan kisaran harga Rp180.000 dengan modal membeli Rp 162.000.
Sesudah kenaikan, kini dirinya harus merogoh kocek lebih dalam dengan mengeluarkan biaya pembelian gas di agen sebesar Rp 192.000 lalu dijual ke pelanggan dengan harga Rp208.000.
"Sebelumnya saya jual Rp180.000 dari Sononya saya beli Rp 192.000. setelah harganya naik saya beli dari sana dengan modal Rp192 dan saya jual Rp 208.000," ucapnya.
Ia mengaku menjual dengan harga segitu bukan bermaksud untuk menaikan harga tinggi. Ia menjelaskan, harga yang dibanderolnya sudah termasuk ongkos kirim serta ongkos memasang dirumah pelanggannya.
"Bukan saya mau naikin tinggi, harga yang saya tetapkan itu udah termasuk dengan pemasangan. Kadang juga kalo ada yang mengalami kendala atau selang bocor kita bantu untuk memperbaikinya. Ya dengan harga segitu itung-itung nambahin buat bensin saya,"jelas Sutrisno.
Sutrisno mengungkapkan, naiknya harga gas 12 kg, mengakibatkan dirinya mengalami penurunan omset penjualan. Tak hanya itu, menurut Sutrisno, harga gas yang melonjak tinggi membuat konsumen beralih membeli gas 3 kg atau gas subsidi.
"Menurut pembeli itu harganya lebih hemat, perbandingannya kalo gas 3 kg itu kalo dipakai buat kebutuhan sebulan paling abis 4 tabung. Kalo di kalkulasi satu tabung harganya Rp 22.000. Kalo abis 4 dalam sebulan harganya Rp88.000 jadi kalo kata pembeli bisa lebih hemat uang," ucapnya.
Lebih lanjut Sutrisno mengatakan, jika dibandingkan dengan harga gas 12 kg saat ini yang mencapai sekitar Rp200.000, menurut dirinya hal yang sangat wajar bila para pelanggan memilih beralih ke gas 3 kg.
"Gmana orang gak mau beralih ke gas yang kecil, kata pembeli lumayan perbandingannya. Jadi para pembeli sekarang ini banyak yang beralih ke gas 3 kg," ucap Sutrisno.
Sutrisno menuturkan, sebelum kenaikan harga, omset penjualannya sehari bisa laku 2 sampai 3 tabung gas 12 kg, dengan harga sekarang penjualan hariannya merosot tajam, menurut Sutrisno dalam tiga hari terakhir pesanan gas yang diterimanya mencapai 3 tabung, bahkan satu hari kosong gak ada pesanan.
"Tiga hari ini semenjak kenaikan cuma laku 2 bahkan kadang satu hari gak ada pesanan, kaya hari ini nih belum ada pesanan, kemarin laku cuma satu," tutur Sutrisno.
Ia menambahkan, rata-rata konsumen setelah mengetahui harga 12 kg naik membatalkan pesanananya dan memilih beralih untuk membeli gas 3 kg.
"Konsumen waktu pas mesen lewat telpon ke saya itu setelah tau harga naik akhirnya gak jadi beli beralih ke tabung kecil, Gak jad deh mas saya pesan gas yang tabung kecil aja," kata Sutrisno menirukan suara konsumennya.
Sutrisno mengungkapkan sebagai penjual gas dirinya berharap agar pemerintah bisa menurunkan harga gas 12 kg dengan kembali normal.
"Kita serba salah mau naikin juga gaena sama konsumen, padahal kenaikan itu memang dari agen dan dari Pertamina, harapan saya mudah-mudahan harga gas 12 kg bisa turun lagi bisa kembali normal, mudah-mudahan lancar kembali jualan saya," pungkasnya. (GIBS)
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...